"Justeru itu yang disesalkan. Ini lagi, ada satu anggota DPR dari Partai Koalisi pemerintah membuat pernyataan menolak divaksinasi, karena vaksin ini katanya barang rongsokan dari Cina. Dia seharusnya mendukung program vaksinasi ini untuk menghadapi Pandemi Covid 19 ini. Dia malah melawan. Kalau dia tidak mau divaksin, lebih baik diam saja," kata Sang Cucu.
  "Dia kan anggota DPR, tugasnya bicara, mana mungkin dia diam?" sanggah Sang Kakek.
  "Tugasnya seharusnya membantu pemerintah untuk vaksinasi. Kalau tidak bisa membantu, jangan mengganggu. Diam saja dia sudah membantu," kata Sang Cucu.
  "Mungkin dia ingin didengar media. Perlu pernyataan kontroversial untuk dimuat media, jadi komentar ini pas untuk kontroversi," kata Sang Kakek.
  "Kenapa sih orang hanya memikirkan dirinya sendiri, egois dan ingin popularitas, tapi komentarnya mengganggu pemerintah melakukan vaksinasi? Keluar saja dia dari partai pendukung pemerintah itu," kata Sang Cucu.
  "Sulitlah keluar, mana mau dia. Kan enak jadi anggota DPR. Hidupnya ditanggung negara, bebas bicara apa saja," kata Sang Kakek.
  "Kalau sadar hidupnya ditanggung negara, berbuatlah untuk negara, jangan mengganggu negara yang sedang berjuang melawan Pandemi Covid-19 ini," kata Sang Cucu.
  "Menurut dia mungkin inilah cara membantu negara, dengan komentar kontroversi tadi," kata Sang Kakek.
  "Ini bukan membantu, malah mengganggu," kata Sang Cucu tegas.
  "Itu tergantung sudut pandang masing-masing," kata Sang Kakek.
  "Kenapa para elit, pemimpin dan tokoh penting negara ini selalu mendewakan sudut pandang masing-masing? Kapan mereka memikirkan negara bukan hanya sudut pandangnya sendiri? Kalau mereka mempunyai solusi atas Pandemi Covid-19 ini, ayo ajukan. Kalau tidak ada, diam saja. Ikuti saja program pemerintah, biar bisa kita atasi Pandemi Covid-19 ini," kata Sang Cucu.