Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Tunanetra Bisa Mengingat Suara Hingga 26 Tahun?

7 Juni 2020   21:26 Diperbarui: 7 Juni 2020   21:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika acara makan siang, saya meminta izin kepada ketua rombongan dan pimpinan panti, agar saya bisa duduk satu meja dengan bapak itu. Karena ada aturan panti, tempat duduk para penghuni dan tamu dibedakan. Setelah mendapat izin, saya duduk disampingnya.

Kami bercerita dan saya bertanya kepada beliau.

   "Kenapa bapak masih ingat suaraku sudah dua puluh enam tahun yang lalu?" tanyaku masih penasaran.

   "Kami pak disini, sekali saja dengar suara orang, bisa kami ingat lama. Bapak dulu tinggal disini seminggu. Pagi dan malam kita sama-sama mengikuti saat teduh. Siangnya kita jalan keliling ke ladang areal pertanian dan peternakan," kata beliau.

   "Begitu ya," sahutku.

   "Dulu ketika rombongan bapak kesini, saya baru dua tahun masuk disini dan masih lajang. Saya kan menjadi pemandu rombongan bapak waktu itu. Dan tahu bapak, apa yang membuat saya ingat sekali dan  tidak lupa?" tanyanya kepadaku.

   "Tidak pak," jawabku polos.

   "Ketika perpisahan rombongan bapak dulu, bapak selaku kepala rombongan memberikan hadiah kepada saya sebuah kaus. Kaus itu kupakai dan kurawat sampai lima belas tahun lamanya. Itu hadiah pertama dari pengunjung ke saya pada waktu itu," katanya seakan mengingatkan memoriku lagi.

   "Betul, sudah kuingat sekarang," jawabku menimpalinya.

Wow, luar biasa. Ternyata sebuah kaus untuk mereka bisa diingat dan dipakai selama lima belas tahun? Aku merenung. Terkadang kita banyak mendapat berkat, lupa bersyukur.

   "Sekarang saya sudah berkeluarga. Kami tinggal dalam satu rumah di areal pertanian. Kami sudah mandiri," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun