Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sang Pancasila Pemersatu Bangsa, Bukan Tante Ernie

1 Juni 2020   09:29 Diperbarui: 1 Juni 2020   23:29 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

   "Kakek kan bilang pemersatu bangsa adalah Pancasila. Lalu ada BPIP yang seharusnya melaksanakan tugas untuk membina Ideologi Pancasila. Dunia medsos tidak kenal Pancasila, apalagi BPIP itu. Yang dikenal dan terkenal karena seksi dan hotnya, ya Tante Ernie. Jangan disalahkan pasukan cebong, kampret dan kadrun itu. Itu saja yang dilihatnya setiap hari, dan membuat mereka nyaman dan aman, ya mereka bersatu di foto Tante Ernie yang hot dan seksi  itu," kata cucu.

   "Wah kamu bela-belain  pasukan pengagum Tante Ernie itu ya?" kata kakek.

   "Saya bukan bela-belain pasukan pengagum Tante Ernie itu kek. Ini kenyataan dan fakta. Atau bisa dipertimbangkan para pelaku BPIP itu berfoto cantik dan hot di media sosial?" tantang cucu.

   "Kamu gila ya? Mau nyuruh orang BPIP berfoto seksi dan hot di medsos? Kamu sudah tidak waras lagi," umpat kakek.

   "Kalau begitu, apa upaya BPIP itu untuk membina masyarakat supaya paham dengan Pancasila sebagai pemersatu bangsa? Kakek jangan hanya memprotes Tante Ernie sebagai pemersatu bangsa. Kakek harus tanya BPIP dan MPR apa yang mereka lakukan untuk mempopulerkan Pancasila?" gugat cucu.

   "Yah kamu benar juga sih. Mungkin Pancasila kalah populer dengan Tante Ernie karena kurang publikasi dan menyampaikan informasi di berbagai media termasuk media sosial. Lalu apa saranmu ke BPIP dan MPR untuk mempopulerkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa?" tanya kakek seakan menyerah ke cucunya.

   "Buatlah bahan sosialisasi Pancasila sebagai pemersatu bangsa yang menarik. Angkatlah penggiat media sosial yang baik menjadi duta Pancasila untuk publikasi di medsos. Buatlah konten menarik tentang indahnya bersatu di bawah Pancasila. Buatlah lomba cipta film pendek dan video bagaimana indahnya bersatu dan toleran di negara Pancasila. Kok jadi saya yang memberikan ide, bukan BPIP yang digaji negara?" protes cucu.

   "Sebagai warga negara yang baik, tidak ada salahnya memberikan masukan kepada penyelenggara negara. Idemu itu bagus. Brilian dan relavan. BPIP, MPR, DPR  dan pemerintah serta lembaga negara harus memikirkan dan melakukan tindakan dan kegiatan untuk sosialisasi dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat melalui saluran media, termasuk medsos," kata kakek.

   "Nah begitu dong. Jadi jangan menyalahkan Tante Ernie lagi ya. BPIP dan MPR dan lembaga negara itu yang harus bertobat. Tugas mereka yang harus menjelaskan Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Bukan tugas Tante Ernie," kata cucu.

   "Okelah. Pancasila adalah ideologi dan dasar negara kita dan menjadi alat pemersatu bangsa. Bukan Tante Ernie," kata kakek.

Oh bangsaku, kenapa Pancasila sebagai pemersatu bangsa seakan digantikan Tante Ernie? Kenapa MPR dan BPIP seakan tak mampu menghadirkan Pancasila di tengah masyarakat dan medsos? Oh Pancasila, kenapa jadi begini, gumam kakek.

Selamat HUT Pancasila ke 75, 1 Juni 1945- 1 Juni 2020

Sekian dulu. Terima kasih, salam dan doa.

Aldentua Siringoringo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun