Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Peserta BPJS yang Sok Gengsi Kena Batunya

24 Mei 2020   23:32 Diperbarui: 24 Mei 2020   23:45 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang kakek dan cucu kedatangan tamu lagi. Seorang janda yang bertetangga komplek perumahan mereka namun masih dalam satu komunitas satu kampung. Alasannya mau mendiskusikan anaknya yang mau kuliah dan bingung memilih jurusannya, serta mau mencari peluang beasiswa karena setelah kematian suaminya, ekonomi mereka agak memburuk. Sang kakek sabar menjelaskan segala pertanyaan si ibu tadi. Lalu berlanjutlah ke diskusi soal kenaikan iuran BPJS.

"Saya juga tidak setuju kenaikan iuran BPJS ini kek. Menyusahkan rakyat. Jangankan bayar iuran, makan saja susah," kata ibu tadi.

"Ibu masuk kelas yang mana?" kata cucu ikut nimbrung tiba-tiba.

"Saya kelas dua, naik menjadi seratus ribu sebulan," jawabnya.

"Kalau keberatan dengan membayar sebesar itu, ibu turun saja ke kelas tiga, bayarnya kan cuma 25 ribu. Kan disubsidi pemerintah kalau kelas tiga. Dua tahun lagi naik menjadi tiga puluh lima ribu. Ringan kan?" kata cucu.

"Enak aja kau ngomong turun ke kelas tiga. Gengsi dong. Sudah terbiasa kelas dua, kamu suruh turun ke kelas tiga," kata ibu itu ketus.

"Lho, kan ibu keberatan membayar iuran kelas dua, supaya tetap bisa dibiayai BPJS ya turun kelas tapi terjangkau, kan tidak apa. Apa hubungannya dengan gengsi bu?" tanya cucu.

"Tinggal kelas aja sudah tidak enak, apalagi turun kelas lagi. Apa kata dunia? Hancurlah harga diri kita nak," kata ibu itu.

"Gengsi dan harga diri itu apa sih bu? Bisa dibeli dimana itu? Berapa sekilo? Adakah itu di pasar? Biar saya beli dulu," sindir cucu.

"Eh, kamu anak kecil jangan menghina ya, biarpun saya janda dan miskin, saya punya gengsi dan harga diri," kata ibu itu.

"Aduh ibu, yang kita bicarakan iuran BPJS kok ibu pindah topik ke gengsi dan harga diri, itu nggak ada hubungannya bu," kata cucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun