Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Pemrotes Kenaikan Iuran BPJS, Kena Skakmat

19 Mei 2020   21:37 Diperbarui: 19 Mei 2020   22:27 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   "Iuran bapak sebelumnya berapa?" Tanya Sang Cucu seperti interrogator.

   "Delapan puluh ribu, " jawabnya.

   "Itu kalau dihitung iuran bapak itu, berarti bapak harus membayar iuran selama seribu bulan atau sekitar delapan puluh tiga tahun empat bulan. Betul pak?" desak cucu.

   "Kira-kira begitulah," jawab sang tamu.

   "Apakah kira-kira bapak masih bisa hidup delapan puluh tiga tahun lagi dan tidak sakit supaya impas biaya bapak ini?" tanya cucu.

   "Ya sulitlah itu," jawab sang tamu.

   "Kalau begitu, kenapa bapak ikut protes kenaikan ini. Berapa tadi asuransi mobil bapak itu setahun?" tanya cucu.

   "Sekitar lima belas juta," jawab sang tamu.

   "Nah mari kita bandingkan, kalau untuk BPJS Kesehatan bapak hanya sejuta delapan ratus ribu setahun, sementara mobil bapak lima belas juta setahun, mana lebih berharga , mobil atau nyawa bapak?" tanya Sang Cucu.

   "Lho, jangan begitu dong pertanyaannya. Ini menjebak," protes sang tamu.

   "Apakah penyakit jantung bisa mengambil nyawa kalau tidak cepat ditolong dan berobat?" tanya cucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun