Mohon tunggu...
Alda Rauha
Alda Rauha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Produk Halal Meluas, Konsumi Masyarakat Berpengaruh

4 November 2023   02:34 Diperbarui: 4 November 2023   03:15 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, masyarakat sedang sangat tertarik dengan produk-produk halal. Akhirnya, harapan yang telah lama diinginkan oleh masyarakat akhirnya menjadi kenyataan dengan hadirnya berbagai produk yang telah disertifikasi halal. Dampaknya, tingkat konsumsi masyarakat meningkat pesat. Bahkan, produk halal ini sudah menjadi tren dalam perdagangan internasional. Adanya sertifikasi halal pada produk UMKM juga dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.

Pada tahun 2023, The State of Global Islamic Economy Report mengungkapkan pada indikator ekonomi syariah, Indonesia berhasil menjadi peringkat 4 dunia. Sedangkan untuk kategori halal food, Indonesia menempati peringkat kedua setelah Malaysia. Trend konsumsi produk industri halal diprediksi juga akan meningkat 6,3% atau mencapai 1,38 triliun US dolar pada tahun 2024," papar Teten (7/9/23).

Bukan hanya pengaruh positif yang timbul, tetapi ada juga pengaruh negatif karena semakin banyak pengeluaran di setiap keluarga yang meningkatkan biaya hidup. Hal ini mengharuskan pengaturan keuangan ulang di setiap keluarga. Namun, dengan kemudahan proses sertifikasi halal untuk UMKM, menjadi solusi yang baik. Ini akan sangat memudahkan masyarakat untuk memulai usaha, bukan hanya konsumsi, tetapi juga meningkatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada   tiga   nilai   dasar   yang   menjadi pondasi bagi perilaku konsumsi masyarakat muslim (Huda dalam Wigati, 2011):

1.Keyakinan  akan  adanya  hari  kiamat dan   kehidupan   akhirat,   prinsip   ini mengarahkan seorang konsumen untuk mengutamakan  konsumsi  untuk  akhir- at daripada dunia. Mengutamakan kon- sumsi untuk ibadah daripada konsumsi duniawi.  Konsumsi  untuk  ibadah  me- rupakan  future  consumption  (karena terdapat   balasan   surga   di   akherat), sedangkan  konsumsi  duniawi  adalah present consumption.

 2.Konsep  sukses  dalam  kehidupan  se- orang  muslim  diukur  dengan  moral agama Islam, dan bukan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi moralitas   semakin   tinggi   pula   ke- suksesan  yang  dicapai.    Kebajikan,  ke- benaran  dan  ketaqwaan  kepada  Allah merupakan    kunci    moralitas    Islam. Kebajikan dan kebenaran dapat dicapai dengan  perilaku  yang  baik  dan  ber- manfaat   bagi   kehidupan   dan   men- jauhkan diri dari kejahatan.

 3.Kedudukan  harta  merupakan  anugrah Allah  dan  bukan  sesuatu  yang  dengan sendirinya   bersifat   buruk   (sehingga harus dijauhi secara berlebihan).  Harta merupakan alat untuk mencapai tujuan hidup,  jika  diusahakan  dan  dimanfaat- kan dengan benar (QS.2.265)

Sri Mulyani mengatakan, berdasarkan perhitungan Halal Market pada 2022 saja, pasar ekonomi halal dapat meningkatkan PDB Indonesia sebesar US$ 5,1 miliar per tahun. Jalurnya melalui ekspor serta peluang investasi yang masih sangat besar.

"Selain itu Indonesia merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia, dengan sekitar 230 juta penduduk Muslim," ucap Sri Mulyani dalam acara The 7th Annual Islamic Finance Conference yang digelar secara virtual, Selasa (29/8/2023)

Permintaan produk halal ini terus meningkat tidak hanya pada makanan dan minuman saja,tetapi sudah memasuki ke produk kosmetik bahkaan obat obatan .dari penjelasan tersebut sudah jelas tentunya pasar ini juga sangat berpengaruh pada konsumsi masyarakat muslim di Indonesia.

Dalam segala aspek produk apa saja pangan ataupun bukan masyarakat muslim tentu mengedepankan kehalalan produk yang terjamin meskipun harus mengeluarkan uang yang relative lebih dibandingkan harus mengonsumsi produk yang belum terjamin kehalalan produk itu sendiri, perilaku masyarakat muslim ini yang sangat mempengaruhi berkembangnya pasar produk halal ini tentunya,meskipun permintaan produk melambung tinggi pemerintah akan terus menjaga kestabilan konsumsi masyaraka tatas produk halal tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun