Di pinggir jalan seberang kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2022 ada seorang laki-laki duduk di atas motor. Laki-laki itu memakai baju kemeja berwarna putih dan celana bahan berwarna hitam serta gesper yang terpasang di pinggangnya. Tak lupa juga seorang laki-laki itu menggendong tas di bahunya.
    Kala itu, ada seorang perempuan yang berdiri di dekat seorang laki-laki itu yang sedang menunggu jemputan. Perempuan tersebut memakai baju kemeja berwarna putih, rok berwarna hitam, kerudung berwarna cokelat, serta tas yang menggantung di bahunya. Beberapa menit kemudian, seorang laki-laki itu memundurkan motornya dan berhenti tepat di depan perempuan tersebut.
Laki-laki itu menatap ke arah perempuan tersebut. "Lagi nunggu jemputan?"
Awalnya si perempuan tersebut tidak ingin menanggapinya. Takut jika nanti yang diajak berbincang bukan dirinya.
Perempuan tersebut melihat ke arah kanan dan ke kiri. "Lu ngomong sama gua?" Â
"Iyalah, siapa lagi kalau bukan lu." balas laki-laki itu.
"Oh, iya nih lagi nunggu jemputan." ucap perempuan tersebut.
"Rumah lu di mana emang?" tanya laki-laki itu.
"Di Depok." jawab perempuan tersebut.
"Jauh juga ya." laki-laki itu terkejut ketika mendengar jawaban dari perempuan tersebut.
"Iyaa, tapi gua enggak balik ke Depok kok. Ini mau balik ke Pamulang." balas perempuan tersebut sembari melihat ke arah kanan dan ke kiri, takut jika jemputannya sudah datang.
"Lah ke Pamulang ngapain? Kan sekarang udah malam." balas laki-laki itu sambil memperhatikan perempuan tersebut.
"Balik ke rumah Om gua. Capek lah kalo balik ke Depok, orang udah jam segini juga kan." ujar perempuan tersebut.
Perempuan tersebut mengalihkan pandangannya dari jalanan, lalu menatap ke arah laki-laki itu. "Lah lu sendiri ngapain disini?"
"Ini lagi nungguin temen gua. Tapi dari tadi gua cariin kaga keliatan. Kaga tau dah tuh orang kemana. Tadi pagi dia berangkat bareng sama gua soalnya." jelas laki-laki itu.
"Ohh, coba ditelepon aja mendingan deh." ujar perempuan tersebut sambil memberikan sarannya.
Laki-laki itu mengalihkan pandangannya ke layar handphonenya. "Gak bisa ditelepon, ini aja WA gua enggak dibaca sama dia. Dia anak Fakultas Dakwah sih."
"Loh, gua juga anak Fakultas Dakwah," balas perempuan tersebut sambil menunjukkan ekspresi keterkejutannya.
"Tapi setau gua, anak Fakultas Dakwah itu udah pada bubar semuanya." lanjutnya
Laki-laki itu mengamati wajah terkejut perempuan tersebut. "Oh lu anak Fakultas Dakwah toh."
"Yaps, kayaknya temen lu udah balik duluan deh." ujar perempuan tersebut.
"Mungkin... aja sih"
Setelah itu mereka berdua kembali menatap layar handphonenya masing-masing.
Hingga tak terasa sekitar 30 menit berlalu, laki-laki tersebut masih diam di atas motornya.
Perempuan tersebut mengalihkan pandangannya dari handphonenya dan melihat laki-laki itu "Terus lu ngapain di sini? Kok kaga balik sih? Ngapain nungguin temen lu, eh tau-taunya dia udah balik duluan."
Ditanya seperti itu, laki-laki itu kebingungan "hmm y-ya-yaa gapapa, cari angin dulu. Iya... cari angin dulu, soalnya gua masih gerah nih."
"Oh.. begituu." ujar perempuan tersebut sambil memicingkan matanya ke arah laki-laki itu.
"Kalo lu mau balik duluan sih ya gapapa, gua nungguin jemputan sendirian aja elah. Udah malam ini, lu juga pasti capek kan." lanjut perempuan tersebut.
"Iya... bentar lagi gua pulang elah. Lagian gua di rumah juga ga ngapa-ngapain kok." balas laki-laki itu.
Sekitar 5 menit kemudian laki-laki itu berpamitan kepada perempuan tersebut bahwa Ia harus meninggalkan perempuan tersebut untuk menunggu jemputan sendirian. "Eh.. gua balik duluan yaa, sorry nih. Gua harus jemput kakak gua soalnya."
"Iya gapapa elah, sans ajaa. Makasih juga ya udah nemenin." balas perempuan itu.
Sekitar 10 menit kemudian, jemputan si perempuan tersebut datang. Lalu perempuan tersebut pulang ke rumah Omnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H