MEMOTIVASI DENGAN MODEL KARAKTERISTIK PEKERJAAN
Dikembangkan oleh J. Richard Haekman dan Greg Oldham, mengatakan bahwa kita dapat menggambarkan suatu pekerjaan dalam bentuk lima dimensi utama pekerjaan, yaitu:Â
- Keahlian yang Bervariasi
Kemampuan untuk menggunakan berbagai keterampilan dan bakat yang diperlukan dalam pekerjaan.Â
Contohnya seperti Keahlian Teknis (Pemogragam, Desain Grafis); Keahlian Komunikasi (Berbicara di depan umum); Keahlian Teknik (Mesin, Listrik).
- Identitas Tugas
Kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang jelas dan terdefinisi dengan baik.Â
Contohnya seperti Dokter yang merawat pasien, mendiagnosis penyakit; Guru yang mengajar dam memberikan bimbingan; Polisi yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
- Signifikan Tugas
Perasaan bahwa pekerjaan yang dilakukan memiliki dampak yang positif pada orang lain atau organisasi secara keseluruhan.
Contohnya seperti menjadi Sukarelawan; menjadi Mentor.
- Kemandirian
Kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas hasil kerja sendiri.
Contonya seperti Mengatur waktu untuk diri sendiri, mana yang lebih prioritas dalam hidup.
- Umpan Balik
Penerimaan informasi yang jelas dan berguna tentang kinerja kerja.
Contohnya seperti "Saya menghargai kerja keras Anda dan upaya Anda untuk menyelesaikan proyek ini dengan tepat waktu, tetapi saya merasa bahwa ada beberapa kesalahan yang perlu diperbaiki sebelum pengiriman akhir".
DESAIN ULANG PEKERJAAN
Tindakan untuk mengatur ulang dan merestrukturisasi peran tugas, dan tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan tertentu, meliputi:Â
- Rotasi Pekerjaan
Keadaan dimana karyawan dipindahkan dari satu posisi ke posisi lain. Tujuannya untuk memberikan kesempatan karyawan belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Hal ini dapat membantu mengurangi kebosanan dari rutinitas pekerjaan sehari-hati, serta meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan.Â
Contohnya seperti seorang Akuntan dipindahkan ke divisi produksi untuk memahami bagaimana biaya produksi dihitung.
- Pengayaan Pekerjaan
Suatu pendekatan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan menambahkan tanggung jawab yang lebih menantang dan menarik.Â
Contohnya seperti memberikan kesempatan pada karyawan untuk bekerja pada proyek baru.
ALTERNATIF PENGATURAN KERJA
Hal ini cenderung dirasakan sangat penting bagi tenaga kerja yang beragam yang terdiri atas para pasangan karier, orang tua tunggal, dan para pekerja yang merawat kerabat yang sakit atau menua. Dibagi menjadi 3, yaitu:
- Flextime
Program kerja yang memungkinkan karyawan untuk memilih jam kerja yang lebih fleksibel.
Contohnya seperti seorang karyawan memulai kerja di jam 07.00 wib pagi sampai 15.00 wib sore.
- Pembagian Kerja
Proses membagi tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan keahlian yang dimiliki. Pembagian kerja juga dapat membantu mengurangi beban kerja yang berlebihan pada satu orang. Selain itu, pembagian kerja dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar tim yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
Contohnya seperti Bekerja Berdasarkan Waktu; Bekerja Berdasarkan Zona; Bekerja Berdasarkan Spesialisasi; Bekerja Bedasarkan Fungsi; Bekerja Berdasarkan Tingkat Keterampilan.
- Bekerja Jarak Jauh
Keadaan dimana pekerja tidak bekerja dari kantor, melainkan dapat melakukan tugas-tugasnya dari lokasi yang berbeda seperti di rumah, di kafe, atau tempat yang lain yang memungkinkan akses internet. Bekerja jarak jauh umumnya memungkinkan pekerja untuk memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam mengatur jadwal dan lingkungan. Namun, bekerja jarak jauh juga dapat memiliki tantangan tersendiri, seperti kesulitan dalam berkomunikasi dengan rekan kerja dan manajer, serta kesulitan menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem komunikasi dan manajemen yang baik untuk memastikan keberhasilan bekerja jarak jauh.
KETERLIBATAN PEKERJA
Sejauh mana seseorang merasa terlibat secara emosional, kognitif dan perilaku dalam pekerjaannya. Dapat dilihat sebagai tingkat motivasi dan komitmen yang dirasakan oleh seseorang terhadap pekerjaannya. Program keterlibatan pekerja dalam manajemen, yaitu:
- Manajemen Partisipatif
Dimana keputusan dibuat dengan melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan.Â
Contohnya seperti Rapat Tim yang dapat melibatkan semua anggota tim dalam proses pengambilan keputusan.
- Partisipasi Representatif
Dimana para pemimpin dan manajer mencari dan memperhatikan masukan dan perspektif dari karyawan dalam mengambil keputusan dan pelaksanaan kebijakan.Â
Contohnya seperti MPR dan DPR yang menjadi wakil bagi masyarakat untuk mengajukan aspirasi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat itu juga.
IMBALAN UNTUK MEMOTIVASI PEKERJAÂ
Gaji bukanlah faktor utama untuk mendorong kepuasaan kerja. Namun faktor tersebut memotivasi orang, dan perusahaan seringkali meremehkan manfaat pentingnya dalam mempertahankan talenta yang unggul. Akan dijelaskan bagaimana cara kerja imbalan untuk memotivasi pekerja, yaitu sebagai berikut:
- Menciptakan Struktur Gaji
Terdapat banyak cara untuk menggaji karyawan. Dengan menetapkan level gaji yang mensyaratkan keseimbangan keadilan internal yakni nilai dari pekerjaan terhadap organisasi (biasanya ditentukan melalui proses teknis yang dinamakan evaluasi pekerjaan. dan keadilan eksternal yakni tingkat kompetitif secara eksternal atas sistem pembayaran gaji organisasi terkait sistem pembayaran gaji di tempat mana pun di dalam industri yang sama (biasanya ditetapkan melalui survei gaji).Â
- Memberikan Imbalan Kepada Para Pekerja Melalui Program Pembayaran Gaji Yang Bervariabel
Sejumlah organisasi kini telah beralih dari sistem pembayaran gaji yang hanya berdasarkan jenjang pendidikan/ ijazah atau masa kerja. Pembayaran gaji yang bervariabel dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni sebagai berikut:Â
- Pembayaran Gaji Berdasarkan Hasil KerjaÂ
- Pembayaran Gaji Berdasarkan Prestasi
- Pembayaran Gaji Berdasarkan Keahlian
- Bonus
- Pembagian Keuntungan
- Pembayaran Kepemilikan Saham PekerjaÂ
"Bahwa konsep yang bagus dan bermanfaat tidak akan memiliki nilai yang signifikan jika tidak diimplementasikan dengan baik. Melalui penerapan konsep motivasi yang baik, individu atau organisasi dapat meningkatkan kinerja, memotivasi diri sendiri atau orang lain, dan mencapai keberhasilan yang lebih besar dalam hidup maupun bisnis."
Artikel ini dibuat guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu: Ibu Hj. Endah Finatariani, S.E.,M.M.
- Alda Julianti_211011200880
- Julia Aryani_211011200920
- Raihan Ponco Ramadhan_221011250046
Program Studi Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pamulang
2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI