Mohon tunggu...
Alda Wahyuni
Alda Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik

Saya merupakan mahasiswa dari jurusan Jurnalistik di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Candunya Media Sosial Twitter, Seberapa Dekat dengan Masyarakat Indonesia?

23 Desember 2022   01:19 Diperbarui: 23 Desember 2022   01:25 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Media sosial (Sumber: techno.okezone.com)

Perkembangan media sosial saat ini semakin cepat setiap harinya. Berbagai informasi, tren, dan pemberitaan, serta hal yang lainnya silih berganti menjadi sorotan masyarakat. Berbagai pengembangan dari Media sosial kini nampak seperti perlombaan adu teknologi.

Tidak dapat dipungkiri kemajuan media sosial telah menjadi acuan seberapa canggihnya dunia saat ini. Kemunculan berbagai aplikasi platform media sosial menjadi bukti nyata yang dapat dilihat sampai detik ini. Perusahaan-perusahaan besar menciptakan berbagai platform media sosial demi memikat perhatian masyarakat di seluruh dunia.

Arus media sosial saat ini sulit untuk diprediksi perkembangannya. Setiap tahun atau bahkan setiap harinya terdapat perubahan-perubahan dan peningkatan-peningkatan yang signifikan. Dari perkembangan arus itulah dapat berpengaruh terhadap masyarakat.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna media sosial terbanyak. Masyarakat dari berbagai kalangan dan usia di negara ini menggunakan media sosial dalam kesehariannya. Begitu kuatnya daya tarik media sosial di Indonesia, berhasil mengambil hati masyarakat.

Madia sosial muncul dimasyarakat dengan berbagai jenis dan fungsinya masing-masing, dari yang digunakan sebagai hiburan, media pembelajaran, Bisnis, atau hanya untuk menyalurkan hobi. Berbagai jenis itu lah yang membuat media sosial sangat melekat pada masyarakat terutama di Indonesia. Selain itu media sosial juga memanjakan masyarakat dengan fitur-fitur pendukung guna mempermudah penggunanya.

Sangat melekat pada masyarakat merupakan salah satu kelebihan  dari media sosial  di zaman sekarang, hal ini dikarenakan hasrat dan kemauan dari diri masyarakat itu sendiri. Dalam wawancaranya Salah satu dosen Komunikasi, Musfiah saidah menjelaskan bagaimana media sosial dapat melekat pada masyarakat. Ia mengatakan bahwa media sosial melekat pada masyarakat dikarenakan keinginan untuk mengaktualisasi diri.

“Mengapa media sosial melekat pada masyarakat? tentunya adalah keinginan untuk aktulalisasi diri. Seperti misalnya, kenapa sih orang aktif di Instagram?, mengapa mereka mau membagikan lokasi lagi pergi sama siapa?, karena ada keinginan untuk aktualisasi diri, keinginan untuk membuka tentang kehidupan pribadinya walau tidak semua, keinginan untuk tidak tertinggal atau dalam istilah lainnya adalah fear of missing out (FOMO),” Ujarnya musfiah saidah.

Dikutip dari kominfo.go.id, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) , Selamatta Sembiring mengatakan, situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter.

“Indonesia menempati peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris,” ujarnya.

Dari data tersebut membuktikan bahwa konsumsi media sosial masyarakat Indonesia sangat besar. Twitter menjadi salah satu platform media sosial dengan pengguna terbanyak. Lalu apa yang membuat twitter sangat diminati oleh masyarakat Indonesia?

Twitter merupakan salah satu media sosial yang unik, Karena kegiatan ataupun hal-hal yang ada di dalamnya berbeda dengan platform media sosial yang lainnya. Dilihat dari perkembangannya, twitter hadir atau muncul tepatnya pada tahun 2006. Dari kemunculannya itu lah twitter terus mengalami perkembangan dan perubahan.

Di Indonesia sendiri twitter merupakan media sosial yang belum begitu banyak di kenal. Musfiah menjelaskan bahwa twitter merupakan hal yang baru di tengah masyarakat Indonesia yang lebih suka dengan hiburan. Topik pembahasan di dalam twitter pun juga berbeda dengan platform media sosial yang lainnya.

“Keberadaan twitter menjadi sebuah kebaruan di tengah masyarakat Indonesia yang cenderung menyukai hiburan,” ujarnya.

Para pengguna aktif twitter merasa bahwa platform media sosial yang satu ini memiliki kegunaan yang banyak, seperti sebagai tempat cerita atau curhat, tempat berdiskusi, dan berbagi informasi. Selain itu para pengguna menyukai fitur-fitur yang difasilitasi oleh twitter. Salah satu pengguna twitter, Lustiana mengatakan bawa fitur yang ada di dalam twitter mempermudah dalam penyebaran informasi serta pemberitaan.

“Twitter bagus sebagai tempat curhat dan sebagai diary. Tapi bukan berarti media sosial media lain tidak bisa dijadikan tempat curhat. twitter ini lebih fokus sebagai platform mikro blogging, lebih cocok digunakan sebagai diary atau tempat curhat,” Ungkap Lustiana.

“Selain itu yang saya suda dari twitter adalah fitur trending topic, karena dengan fitur tersebut pemberitaan yang tersebar di twitter lebih cepat dan update. Tentu hal itu sangat membantu saya dalam menemukan berita terbaru,” Tambahnya.

Ilustrasi kecanduan media sosial twitter (sumber: Aptika.kominfo.go.id)
Ilustrasi kecanduan media sosial twitter (sumber: Aptika.kominfo.go.id)

Di balik kegunaannya yang sangat banyak, tentulah media sosial seperti twitter memiliki efek atau dampak bagi masyarakat. Efek candu atau kecanduan bermain media sosial menjadi salah satu kasus yang banyak ditemui sampai saat ini. Selain itu ketergantungan masyarakat terhadap media sosial merupakan masalah yang cukup serius untuk diperhatikan.

Dosen komunikasi, Musfiah Saidah mengatakan setiap media sosial termasuk twitter pasti memiliki efek candu dalam pemakaiannya. Masyarakat bisa saja menggunakan media sosialnya tanpa terkendali, seperti halnya tidak memperhatikan dan menyaring kembali informasi yang mereka dapat ataupun mereka simpan. Efek lainnya yaitu terkadang tulisan-tulisan yang di unggah oleh pengguna twitter dapat memicu dialektika dan membuat pengguna lain terpancing untuk membahas ataupun membesar-besarkan tulisan yang di anggap informasi yang bagus, tetapi dengan kenyataan yang sebenarnya itu hannyalah tulisan biasa atau curahan penggunanya saja.

Pengguna twitter aktif, Lustiyana juga menilai bahwa kecanduannya masyarakat Indonesia terhadap twitter berawal dari rasa penasaran mereka. Ketika masyarakat sudah merasa bahwa twitter itu adalah media sosial yang nyaman dalam berbagi cerita ataupun pemikiran serta hal-hal lainnya, maka msyarakat akan sering membuang-buang waktu untuk menjelajahi twitter. Hal itu lah yang membentuk efek kecanduan pada masyarakat.

"Karena masyarakat itu sendiri yang lebih sering membuang waktu dengan twitter dan lebih ketergantungan untuk selalu update apapun di twitter. Itu juga berawal dari rasa penasaran masyarakat yang kemudia menjadi kebiasaan dalam menggunkan twiter sampai kecanduan dan bahkan tidak bisa lepas dari twitter," ujar lustiyana.

"Media sosial memang memiliki banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penggunaannya yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk terhadap para penggunanya. Kita sebagai para penggunanya harus ingat waktu dan lingkungan sekitar agar tidak terpengaruh oleh media sosial tersebut," Tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun