Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pupuk Organik Cair (POC) Biogan Melipatgandakan Produksi

25 Januari 2017   10:09 Diperbarui: 25 Januari 2017   10:29 11866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara hasil menakjubkan justru diperoleh Sukartawi, petani desa Losarang, kecamatan Losarang, kabupaten Indramayu yang mampu menghasilkan 8,7 ton gabah kering gilingper hektar atau hampir dua kali lipat dari produksi sebelumnya yang hanya 4,5 ton per hektar.

Sukartawi mengungkapkan, ia mencoba merubah dosis rumus penyemprotan yang dianjurkan Sujadi yaitu 5 : 7 : 9 menjadi 9 :7 : 5 artinya pada penyemprotan pertama dengan dosis sembilan botol perhektar, penyemprotan kedua dengan dosis tujuh botol dan penyemprotan ketiga lima botol per hektar.

“ Dengan rumus 5 : 7 : 9 sesuai anjuran diperkirakan hasilnya bisa naik 40 persen tapi setelah saya balik rumus itu ternyata malah bisa naik 100 persen atau dua kali lipat, ”kata Sukartawi yang akhirnya mendundang pak Sujadi untuk syukuran atas keberhasilannya itu .

Menurut Sujadi, hampir semua tanaman bisa dipacu produksinya seperti tanaman palawija yaitu kacang hijau, jagung,sayuran seperti kentang, sawi, kangkung , bayam , dan buah-buahan seperti semangka , pisang, jeruk dan kentang.

Cukup Murah

Harga jual itupun ditekan serendah mungkin yaitu hanya Rp 3.000 per botol ukuran 120 ml untuk petani di sekitar Desa Pekantingan mereka atau Rp 4.000 per botol untuk petani daerah lain atau hanya sepertiga dari cairan sejenis yang dijual beberapa toko pertanian.

“Kita tidak begitu komersial karena tujuan semula hanya membantu petani meningkatkan produksinya dengan obat yang bisa terjangkau, ” katanya.

Sejak pertama kali memproduksi POC Agustus 1997, kapasitas produksi terus naik sesuai dengan permintaan pasar dan saatini kapasitas produksi mencapai 3.000 liter POC per bulan yang dikemas dalam botol ukuran 120 ml , 500 ml, dan 3.000 ml.

Sementara untuk pemasaran POC, Sujadi ayah dengan empat anak, mengatakan, sampai saat ini masih mengandalkan para KTNA yang tersebar hampir disetiap kecamatan . “Petani dari KTNA biasanya merupakan inovator bagi petani lainnya sehingga suaranya bisa ditaati petani lainya, “ katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini saja sudah ada pesanan dari petani KTNA di Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu sebanyak 300 liter untuk musim tanam mendatang.

Ia mengungkapkan, POC itu sebenarnya dibuat khusus untuk tanaman mangga hasil okulasi sehingga tanaman itu akan mampu berbuah lebat walaupun hanya ditanam pada pot kecil ukuran diameter30 centimeter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun