"Kami hanya berteman. Izam tak ada cerita pula."
"Oke deh Fatin. Lepas lah harapanku...." tulis Meutia dengan emo menangis. Ya, Meutia juga suka Izam, berulang kali minta tolong Fatin comblangin, Namun Fatin tak mau bantu. Segan dengan Izam yang sedang mengejar dirinya.Â
"Cup..cup Meutia, cari yang lain" JAwab Fatin dengan emo menangis. Seperti hatinya yang juga menangis.Â
Fatin mencoba menepis perasaannya. Sekarang Izam sudah milik orang lain. ngapain mikirin Izam terus. Fatin menghapus semua chatnya dengan Izam. Fatin menghapus semua Foto Izam. Tapi, kok makin sedih. Akhirnya foto izam yang terhapus dia kembalikan lagi dari folder sampah di hpnya dan dia simpan di brankas. Sudahlah, kamu disini aja dulu ya. Bisik hati Fatin.Â
***
Fatin sekarang rajin ikut ekstrakurikuler olimpiade matematika. Salah satunya untuk lupakan Izam. Fatin sekarang dekat dengan cowok berkacamata Minus kelas sebelah. Anaknya memang terkenal sebagai anak jenius di sekolahnya. Juara Umum. Tapi, tidak aktif di OSIS. Agak tertutup. Tinggi dan Ganteng mirip Nicholas Saputra Muda. Namanya Farhan. Anaknya ternyata sangat baik dan sholeh banget.Â
Fatin dan Farhan sering terlibat diskusi untuk membahas soal matematika. Bahkan hingga sore mereka memecahkan soal matematika rumit, kadang tinggal berdua saja di sekolah. Karena yang lain sudah nyerah. baru pulang menjelang magrib. Farhan lah yang mendampinginya pulang. Farhan mengiringi motornya dibelakang. Kata Farhan, bahaya cewek motor sendirian pulang magrib-magrib. Farhan sering mengirimkan chat berisi video islami. Dan selalu nasehatkan agar Fatin selalu jaga diri. Namun Fatin menaggapi dengan biasa saja. Entah kenapa nama Izam selalu melekat dihatinya.Â
Akhirnya saat lomba olimpiade pun datang, Fatin dan Farhan terpilih mewakili sekolahnya putra dan putri untuk olimpiade matematika tingkat kabupaten. Hasilnya, mereka berdua sama-sama juara dan mewakili kabupaten mereka ke tingkat provinsi.Â
Mereka berdua kembali berlatih lebih keras lagi, Farhan si jenius selalu membantunya. Fatin sangat senang sekali. Akhirnya Juara tingkat provinsi mereka raih. Farhan dan Fatin bersorak keras! Mereka melaju ketingkat nasional!Â
"Jakarta kami datang!" sorak mereka berdua.Â
Fatin belajar hingga larut malam. Impiannya dengan Farhan adalah menjadi juara nasional berdua.Sebuah chat masuk. JArang ada yang chat pukul dua belas malam. Apakah Farhan?