Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Napak Tilas Putih Merah

15 Desember 2023   22:10 Diperbarui: 26 Desember 2023   18:50 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Bogordaily.net

"Wih...seru kayaknya. Kenapa aku tak ikut cabut dulu ya SD...hahaha" Kata Dini sambil tertawa. 

Mereka berhenti di Kelas bagian belakang. Dini mengorek-ngorek tiang kayu dengan sapu lidi. Kenzi heran. 

"kamu ngapain...Din?"

"Adalah...kamu akan ingat, kalo masih ada kertasnya..." Dini berusaha keras mengorek sebuah lubang di kayu tersebut.

 "nah...dapet!" teriak Dini. Sebuah gulungan kertas melompat keluar dari lobang tersebut. 

Dini membuka kertasnya. 

"Mantab, masih jelas ..hahhaha" Dini ketawa. 

Kenzi masih bingung. Melihat kearah kertas yang berada di tangan Dini. Mencoba mengingat-ingat masa SD tersebut dan menghubungkannya dengan kertas tersebut. Dia tetap tak bisa mengingat. 

"Hei, Ken...coba baca. Kamu ingat nggak ..waktu itu aku bikin tiga pertanyaan untuk kamu. Pertanyaan itu berasal dari Susi. Kamu Ingat Susi teman sekelas kita?"

"Oh...ya...yang punya lesung pipit di kedua pipinya kan. Yang kemana-mana selalu sama kamu, yang kalo pulang sekolah dijemput ma ayahnya pakai Vespa "

"Iya. Nah dia itu naksir sama kamu lho...waktu kita SD itu. Dia minta bantuin aku...karena aku kan deket ma kamu, kita sering main dan pulang sekolah bareng..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun