Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meniti Jalan Cinta

13 Desember 2023   22:43 Diperbarui: 13 Desember 2023   23:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Segala macam cara sudah kucuba mendekati Vira. Vira selalu menolak halus dan selalu jawabannya kita berteman saja. Alasanya selalu tidak boleh pacaran oleh ayah ibunya. tapi aku tidak akan menyerah. Toh yang lain kuliat juga belum pada menyerah mendekati Vira.  

Empat bulan lagi kami akan menyelesaikan pendidikan kami di SMK ini. waktu terasa begitu cepat. Artinya waktuku tinggal segitu untuk mendapatkan hati Vira. Aku penasaran. Karena aku sendiri berencana melanjutkan pendidikan kuliah disalah satu kampus di jawa. Aku tidak tahu rencana Vira setelah tamat SMK ini. Aku sih berharap dia mau kuajak kuliah bersama ku ke Jawa. Jadi aku punya waktu tak berbatas untuk mendapatkan hatinya. begitu hayalku. hehe.  Aku berniat bertanya hal ini ke Vira. 

Diwaktu istirahat aku samperin Vira yang sedang duduk diperpustakaan sekolah bersama teman-temannya. Aku pun gabung bersama mereka. setelah sedikit berbasa-basi, aku pun mengajukan pertanyaan kepada mereka. "hai, kalian setelah tamat sekolah pada mau kemana rencananya?"

Si Rini menjawab mau cari kerja. Sedang si Dewi mau kuliah dikampus di kota ini saja. lalu si Wati rencanya mau kawin saja, yang membuat kami semua tertawa. Sedang Vira belum memberi jawaban masih tersenyum-senyum dengan jawaban Wati. "Nah, Vira apa rencananya....?" Tanyaku. 

"Riki dululah..." jawab Vira. Aku mengela nafas dan menjawab. "Aku si...rencana mau ujudkan cita-cita wati jadi suaminya saja," jawabku bercanda sembari memperhatikan wajah Vira siapa tahu dia cemburu dengan jawabanku. Sialan. Si Vira malah tertawa ngakak. Wati menimpuk mukaku dengan koran yang dibacanya. "Uuuu..Tak sudi aku!" Jawab Wati. Semua kembali tertawa ngakak. 

"Ayolah Vir...giliran kamu apa rencananya..?"  Tanyaku. 

"Vira sii...kayaknya mau bekerja dulu deh...kuliahnya sambil kerja aja" Jawab Vira. 

"Tak pengen kuliah ke Jawa, Vir...?" Tanyaku. "Kamu kan pinter, aktif lagi. Kamu cocoknya ambil ilmu komunikasi, kamu kan selalu jadi MC setiap acara di sekolah kita" Aku mencoba memberi saran. 

Vira tersenyum. "Maunya sih ..tapi kayaknya dikota ini saja dehh." Jawab Vira. Hatiku hampa. Artinya empat bulan ini lah waktuku tersisa. 

***

Sebulan sudah berlalu, belum ada tanda-tanda Vira akan menerima cintaku. Malah isu yang kudengar Vira pernah dilihat temanku jalan ma Firman. Aku cemburu. Sepertinya harus aku akhiri perjuanganku. Kalau memang Firman pemenangnya ya sudahlah. Aku akan segera menuntaskan masalah percintaan ini. Aku akan mencoba mengkonfrimasi ke Vira. Aku akan datang memberanikan diri kerumah Vira malam minggu tanpa memberitahunya, aku mau lihat siapa yang juga datang kerumahnya malam minggu. Jika benar itu Firman atau siapapun itu. Selesai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun