Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Piala untuk Ayah

2 Oktober 2023   14:53 Diperbarui: 7 November 2023   20:43 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kak, baca jampi-jampi apa...kok ayah jadi lembut gitu" Tanya Shella saat mereka berbonceng pergi latihan. "Kakak bilang, ayah ibu izinkan saya meminang anak ibu untuk jadi istri saya....saya akan berikan mahar bumi beserta isinya...." Jawab Kak Rangga seperti aktor sinetron cinta di tipi. 

"Ih...bercanda terus..." Shella mencubit pinggang Kak Rangga. begitulah mereka makin akrab. Teman Tapi Mesra. Shella pengen kali Kak Rangga menyatakan cinta padanya, kalo kesampaian begitu dia akan jawab Iya secepat-cepatnya. tidak akan mikir-mikir lagi. hehe....Shella kasmaran. Latihan pun semakin semangat. 

Sampai pada saatnya waktu lomba. Pembina ekskulnya mengatakan bahwa setiap pemain wajib iyuran Rp. 300 ribu per orang untuk sewa baju, bus dan make up serta konsumsi untuk berangkat pertandingan. Shella terkejut, kirain dia semua biaya ditanggung sekolah ternyata tidak. Shella jadi mikir, bagaimana bicara ma ayah dan ibu karena dia sadar ekonomi keluarganya sedang sulit, ayah kerja serabutan, ibunya tak kerja, anaknya banyak. Mau ngomong sama Kak Rangga dia malu. Shella akhirnya berkurung diri saja di kamar, dia tak pergi latihan sore itu. 

Tak lama ibunya masuk. " Ada iyuran, ya nak." 

Shella terkejut. Ibu tahu dari mana?"  Tanya Shella.

 " Tadi Rangga cerita ma Ayah dan tanya Shella kenapa tidak ikut latihan. " Cerita ibu. "Setelah Ayah pergi, Ayah marah-marah kepada ibu, itulah kenapa di izinkan ikut ekstrakurikuler yang banyak biaya. Kita lagi sulit. " 

Shella diam. "Dah, ini duitnya."

"Ibu dapat uang darimana?" tanya Shella. "Dah, tak usah dipikirin. Yang penting tampil yang bagus yah" Ibunya mengusap kepalanya lembut. 

***

Akhirnya mereka pun tampil. Lawan dari sekolah lain tampil sangat bagus. Shella dan timnya makin keder. Akhirnya giliran mereka, dengan bismillah, mereka pun tampil. Shella tampil dengan sangat baik. ribuan pasang mata menatap penampilan dia dan timnya, tepuk tangan riuh mengiringi permainan musik mereka. Shella tersenyum. Impiannya tercapai. 

Pemenangpun diumumkan. Timnya mendapat juara umum dengan meraih banyak piala. Salah satunya Shella terpilih menjadi pemain Lira terbaik. Shella mengangkat pialanya tinggi-tinggi. "Ini semua untuk, ayahku!" bisiknya. tiba-tiba, Seseorang memeluknya dari belakang. Kak Rangga kah...." pikiran nakalnya muncul. Tapi, lengannya kasar. Hmm..siapa sih. Dia menoleh kebelakang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun