Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Liburan "One Day" ke Singapura dengan Tour Travel

25 Desember 2018   01:05 Diperbarui: 25 Desember 2018   17:23 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Mesjid Sultan di Singapura

Didalam kantor imigrasi Singapura, istri diintrogasi petugas menggunakan bahasa melayu ditanya mulai kartu identitas yang dibawa selain paspor, alamat email, pekerjaan dan apa pernah dihukum akibat tindakan kriminal dan terorisme pokoknya macam-macam dah, termasuk didata istri pernah membuat pasport lalu kenapa tidak pernah digunakan bepergian. Enam bulan lalu ngapain ke Malaysia.

Ternyata semua data kita lengkap disana. Dicocokkan nomor KTPnya. NIK nya. Pekerjaannya. Sekitar kurang satu jam diperiksa istri akhirnya diperbolehkan masuk Singapura. Penulis yang menunggu di ruang tunggu deg-degan juga. Sebab kata tour guidenya kalau lewat dari satu setengah jam diperiksa belum keluar juga dari ruang imigrasi tersebut berarti tak bisa masuk dan dikembalikan ke Indonesia. Ribet dah. Ternyata ada dua peserta tour lagi yang juga masuk ruangan imigrasi tersebut persoalannya yang satu karena masa berlaku paspornya kurang dari enam bulan lagi, untung masih dibolehkan masuk. Yang kedua karena paspor baru. Inilah yang membuat lama.

Perjalanan berkeliling Singapura pun dimulai. Rombongan dibagi menjadi dua minivan. Masing-masing satu tour guide. Destinasi pertama mengunjungi Garden By The Bay, peserta diberi waktu 20 menit untuk foto-foto dan berkeliling taman yang indah dan unik tersebut. Setelah itu karena sudah jamnya makan siang peserta Tour di bawa makan ke rumah makan Padang asal Pariaman di Jalan Arab. 

Selesai makan Sholat dzuhur dan dijamak dengan Ashar di Mesjid Sultan, mesjid tertua di Singapura, tak jauh dari rumah makan Padang tersebut. Selesai sholat diberi waktu 10 menit untuk berfoto-foto di komplek istana kampung Glam di depan mesjid Sultan tersebut.

Foto. Garden By The Bay
Foto. Garden By The Bay
Foto. Mesjid Sultan di Singapura
Foto. Mesjid Sultan di Singapura
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke kampung bugis, disnati wisata belanja kesukaan wisatawan asal Indonesia. Disana kita bisa beli baju kaus bertuliskan Singapura dengan harga 10$ singapura dapat empat baju boleh beda ukuran, ada coklat, mainan kunci dan sebagainya untuk oleh-oleh pulang dari Singapura. 

Cuma yang perlu diingat saat belanja jangan dirupiahkan nanti tidak jadi belanja karena akan terasa mahal di banding harga di Indonesia dengan produk yang sama. Atau jika sudah belanja, sesampai di Indonesia jangan dirupiahkan karena akan pusing sendiri. Hehe.

Dari jalan bugis dilanjutkan ke Marlion Park, Marina Bay, Sentosa Island, semuanya masing-masing diberi waktu 20 menit untuk berfoto-foto. Setelah itu dari Sentosa Island kita berjalan kaki menuju monorel yang mengantarkan kita ke vivocity mall yang bersambung dengan Harbourfront center dimana Terminal ferry menuju kembali ke Batam berada. 

Di Mall ini selain belanja kita bisa istirahat  makan minum dipujaseranya di lantai atas,  bisa pesan berbagai makanan dan minuman tapi harganya lumayan mahal. Jus mangga kalau di Indonesia hanya Rp. 10 ribu, disana 4$ atau Rp. 40 ribu lebih. Air miniral botolan yang di Indonesia Rp. 3000,- disana sekitar Rp. 18.000,-.

Foto. Marlion Park
Foto. Marlion Park
Akhirnya  setelah istirahat satu jam peserta tour dikumpulkan ditempat yang disepakati biasanya di lantai dua tempat penjualan tiket ferry sekitar pukul 18.00 Sore waktu Singapura. Peserta tour diberikan tiket ferry oleh tour guide dan kembali dipastikan nama, nomor pasort sama dengan yang tertera di pasport. Pemeriksaan imigrasi untuk kembali ini tidak ribet, antrian pun tidak panjang. Hanya ada dibedakan yang perorangan dan yang bawa anak-anak. 

Untuk yang perorangan kita bisa langsung scan pasport dan pindai jempol kita. Kemudian untuk masuk ke kapal, pindai tiket dengan kode menghadap ke atas, karena bagi yang pertama kali pasti kagok ketika memindai tiket seperti orang didepan penulis pintunya tak terbuka-buka, rupanya salah pindai. Dihadapkan ke bawah. Hehe.

Begitulah perjalanan tour one day singapura yang cukup menyenangkan dan sedikit menegangkan. Ohya selama di Singapura tidak diperkenankan membuang sampah sembarangan jika kedapatan bisa didenda sekitar 300 $ atau tiga juta rupiah dan prosesnya pun ribet, kemudian dilarang makan-makan sambil berjalan dan didalam monorel atau bus/minivan, pasport jangan sampai hilang atau kececer, bisa tidak kembali ke Indonesia dan jadi tahanan penjara Singapura. Ahay....

Foto. Rombongan peserta tour
Foto. Rombongan peserta tour

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun