Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Liburan "One Day" ke Singapura dengan Tour Travel

25 Desember 2018   01:05 Diperbarui: 25 Desember 2018   17:23 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur Natal dan tahun baru ini penulis membawa anak dan istri berlibur ke Singapura. Ini kali kedua penulis ke Singapura. Sebelumnya waktu masih bujang sepuluh tahun yang lalu bersama rombongan kantor. Biar tak ribet, Penulis memilih menggunakan jasa tour travel via Batam ke Singapura paket One Day Tour Singapore dengan biaya Rp. 650.000/orang, itu semua sudah termasuk tiket PP ferry batam-Singapura, transportasi dan makan siang selama disana. Pemesanan cukup dengan mengirimkan foto pasport ke pihak travel.

Info dari travelnya pada hari keberangkatan berkumpul di pelabuhan paling lambat pukul 06.45 WIB, karena jadwal berangkat dari pelabuhan Ferry Batam Center pukul 7.40 WIB ke Singapura. Karena berangkat pagi tentunya kami menginap dulu di Batam. 

Kami memboking hotel Harris yang persis di samping pelabuhan batam center, karena bisa tinggal jalan kaki saja ke pelabuhan tetapi setelah dapat info dari kawan yang pernah menginap disana tidak ada kolam renang anaknya, yang ada hanya kolam renang untuk dewasa akhirnya kami batalkan dan menginap di Harmoni One Hotel hotel bintang empat yang berjarak sekitar 700 m dari pelabuhan. 

Untuk mendapatkan kamar mewah dengan harga murah kami menggunakan aplikasi traveloka. Kami beruntung dapat kamar kelas junior suite dengan harga hanya 400 an ribu. murah banget coy...! Kamarnya luas dibanding kamar standard. Kami mengambil dua malam karena nanti kembali dari Singapuranya nanti sesudah magrib.

Pagi jam 6.00 WIB kami sarapan dulu di hotel. Pukul 6.30 kami menanyakan taksi ke pihak hotel kata nya kalau pagi begini agak lama menunggunya, mereka menyarankan menggunakan grab, kami lalu menghubungi pihak travel dulu sebelum menggunakan aplikasi grab, rupanya pihak travel bersedia menjemput karena hotelnya dekat dengan pelabuhan, lima menit kemudian kami sudah dijemput pemilik travelnya dan diantar ke pelabuhan. 

Di pelabuhan kami peserta tour dikumpulkan, semua berjumlah lima belas orang dewasa dan lima anak-anak. Rupanya peserta tour ini tidak berasal dari satu travel tapi dari beberapa travel yang disatukan dengan didampingi dua orang tour gate dari Batam. Tujuannya untuk mengurangi biaya operasional setiap travel di Singapura nanti, dengan begini mereka cukup sewa satu buah bus atau dua buah minivan saja di Singapura untuk dipakai bersama. Kompak juga travel-travel ini. Pantesan setiap hari selalu ada jadwal One Day Tour Singapura ini.

Kami diberikan tiket kapal Majestik dan diminta dicocokkan dengan pasport dan KTP, karena kalau ada perbedaan antara nama dan tanggal lahir serta nomor pasport di tiket dan paspor atau nama di paspor berbeda dengan di KTP maka tidak akan bisa masuk Singapura dan dikembalikan ke Batam. Kalau sudah demikian alamat tidak bisa lagi masuk singapura sampai kapanpun. Ada dua orang yang namanya kurang huruf lalu diperbaiki tiketnya. Untung teliti. 

Jika sudah cocok semua lalu ditanda tangani. Kami lalu diarahkan oleh tour gatenya ke pintu imigrasi keberangkatan untuk cap paspor. Ternyata sudah ramai yang antri. Diruang tersebut dilarang foto-foto, menelepon atau menerima telepon dan harus tertib. Setelah selesai kita diarahkan masuk kapal.

Untuk One day tour ini janganlah membawa banyak barang, seperti koper besar, baju ganti, berbotol-botol air mineral atau Nasi Padang. Karena akan merepotkan dan tak ada waktu untuk ganti baju. Cukup bawa satu tas sandang berisi dompet, satu botol minuman, tisu basah, dan roti untuk sarapan di kapal jika tidak sempat sarapan serta keperluan bayi atau anak bagi yang membawa anak-anak. Jika belum sarapan bisa juga pesan pop mie dikapal dengan harga Rp. 15 ribu. Lama perjalanan dengan Ferry Batam --Singapura adalah satu jam.

Sesampai di pelabuhan harbourfront center Singapura, kita langsung antri di keimigrasian Singapura. Akhir pekan atau waktu libur bisa antri berjam-jam. Ditempat ini sama tidak boleh foto-foto atau menelepon, lagian mau telpon bagaimana sinyal kartu telkomsel sudah hilang. Hehe. Setelah antri satu jam tiba giliran Penulis, karena dilihat petugasnya dari cap paspor sudah pernah ke Johor- Malaysia enam bulan yang lalu tidak banyak pertanyaan dari petugas imigrasinya yang berbahasa melayu. 

Hanya ditanya apa tujuan ke Singapura. Penulis jawab membawa keluarga jalan-jalan. Selesai. Tidak ditanya KTP dan segala macam. Berbeda dengan istri penulis yang dimintai KTP. Sayang dijawab oleh istri ketinggalan di kamar hotel karena terpengaruh kawannya jika ditanya KTP bilang saja tinggal nanti takutnya ditanya macam-macam. Akhirnya karena tidak menunjukkan KTP, Istri  di gelendang petugasnya masuk kantor imigrasinya. Rasain dah...!

Didalam kantor imigrasi Singapura, istri diintrogasi petugas menggunakan bahasa melayu ditanya mulai kartu identitas yang dibawa selain paspor, alamat email, pekerjaan dan apa pernah dihukum akibat tindakan kriminal dan terorisme pokoknya macam-macam dah, termasuk didata istri pernah membuat pasport lalu kenapa tidak pernah digunakan bepergian. Enam bulan lalu ngapain ke Malaysia.

Ternyata semua data kita lengkap disana. Dicocokkan nomor KTPnya. NIK nya. Pekerjaannya. Sekitar kurang satu jam diperiksa istri akhirnya diperbolehkan masuk Singapura. Penulis yang menunggu di ruang tunggu deg-degan juga. Sebab kata tour guidenya kalau lewat dari satu setengah jam diperiksa belum keluar juga dari ruang imigrasi tersebut berarti tak bisa masuk dan dikembalikan ke Indonesia. Ribet dah. Ternyata ada dua peserta tour lagi yang juga masuk ruangan imigrasi tersebut persoalannya yang satu karena masa berlaku paspornya kurang dari enam bulan lagi, untung masih dibolehkan masuk. Yang kedua karena paspor baru. Inilah yang membuat lama.

Perjalanan berkeliling Singapura pun dimulai. Rombongan dibagi menjadi dua minivan. Masing-masing satu tour guide. Destinasi pertama mengunjungi Garden By The Bay, peserta diberi waktu 20 menit untuk foto-foto dan berkeliling taman yang indah dan unik tersebut. Setelah itu karena sudah jamnya makan siang peserta Tour di bawa makan ke rumah makan Padang asal Pariaman di Jalan Arab. 

Selesai makan Sholat dzuhur dan dijamak dengan Ashar di Mesjid Sultan, mesjid tertua di Singapura, tak jauh dari rumah makan Padang tersebut. Selesai sholat diberi waktu 10 menit untuk berfoto-foto di komplek istana kampung Glam di depan mesjid Sultan tersebut.

Foto. Mesjid Sultan di Singapura
Foto. Mesjid Sultan di Singapura
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke kampung bugis, disnati wisata belanja kesukaan wisatawan asal Indonesia. Disana kita bisa beli baju kaus bertuliskan Singapura dengan harga 10$ singapura dapat empat baju boleh beda ukuran, ada coklat, mainan kunci dan sebagainya untuk oleh-oleh pulang dari Singapura. 

Cuma yang perlu diingat saat belanja jangan dirupiahkan nanti tidak jadi belanja karena akan terasa mahal di banding harga di Indonesia dengan produk yang sama. Atau jika sudah belanja, sesampai di Indonesia jangan dirupiahkan karena akan pusing sendiri. Hehe.

Dari jalan bugis dilanjutkan ke Marlion Park, Marina Bay, Sentosa Island, semuanya masing-masing diberi waktu 20 menit untuk berfoto-foto. Setelah itu dari Sentosa Island kita berjalan kaki menuju monorel yang mengantarkan kita ke vivocity mall yang bersambung dengan Harbourfront center dimana Terminal ferry menuju kembali ke Batam berada. 

Di Mall ini selain belanja kita bisa istirahat  makan minum dipujaseranya di lantai atas,  bisa pesan berbagai makanan dan minuman tapi harganya lumayan mahal. Jus mangga kalau di Indonesia hanya Rp. 10 ribu, disana 4$ atau Rp. 40 ribu lebih. Air miniral botolan yang di Indonesia Rp. 3000,- disana sekitar Rp. 18.000,-.

Foto. Marlion Park
Foto. Marlion Park
Akhirnya  setelah istirahat satu jam peserta tour dikumpulkan ditempat yang disepakati biasanya di lantai dua tempat penjualan tiket ferry sekitar pukul 18.00 Sore waktu Singapura. Peserta tour diberikan tiket ferry oleh tour guide dan kembali dipastikan nama, nomor pasort sama dengan yang tertera di pasport. Pemeriksaan imigrasi untuk kembali ini tidak ribet, antrian pun tidak panjang. Hanya ada dibedakan yang perorangan dan yang bawa anak-anak. 

Untuk yang perorangan kita bisa langsung scan pasport dan pindai jempol kita. Kemudian untuk masuk ke kapal, pindai tiket dengan kode menghadap ke atas, karena bagi yang pertama kali pasti kagok ketika memindai tiket seperti orang didepan penulis pintunya tak terbuka-buka, rupanya salah pindai. Dihadapkan ke bawah. Hehe.

Begitulah perjalanan tour one day singapura yang cukup menyenangkan dan sedikit menegangkan. Ohya selama di Singapura tidak diperkenankan membuang sampah sembarangan jika kedapatan bisa didenda sekitar 300 $ atau tiga juta rupiah dan prosesnya pun ribet, kemudian dilarang makan-makan sambil berjalan dan didalam monorel atau bus/minivan, pasport jangan sampai hilang atau kececer, bisa tidak kembali ke Indonesia dan jadi tahanan penjara Singapura. Ahay....

Foto. Rombongan peserta tour
Foto. Rombongan peserta tour

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun