Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Johannes Adekalla, Pahlawan Kecil dari Atambua

17 Agustus 2018   18:10 Diperbarui: 17 Agustus 2018   22:18 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Johannes Adekalla Sang Pahlawan Kecil dari Atambua (pojoksatu.id)

Suasana dramatis terjadi saat pengibaran bendera  merah putih pada upacara bendera memperingati kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Upacara bendera di lapangan batas negara dengan Timor Leste tersebut terhenti sejenak karena tali pengikat bendera terlepas lalu tersangkut di ujung tiang bendera. Suasana hening dan tegang. 

Dalam suasana menegangkan tersebut tiba-tiba salah seorang anak kecil siswa SMP melepas sepatunya dan berlari dari barisan peserta upacara menuju tiang bendera lalu memanjat tiang bendera itu untuk mengambil tali yang tersangkut tersebut.

Seluruh peserta upacara, pengibar bendera, pejabat dan pegawai pemerintahan, pembina, tentara, polisi dan masyarakat yang hadir terkesima menyaksikan aksi heroik anak tersebut. 

Anak kecil tersebut sempat terhenti dua kali di tengah tiang bendera yang dipanjatnya sepertinya untuk mengumpulkan tenaga dan menguatkan dirinya. Kepalanya sempat melihat ke bawah kala suara keras dari mikrofon menyuruhnya untuk turun karena mengkhawatirkan keselamatan anak tersebut. "Turun, adek!" begitu perintah yang terdengar. Namun dia menghiraukan dan memanjat lagi semakin cepat. 

Semakin dekat ke ujung tiang bendera tepuk tangan riuh peserta upacara dan masyarakat yang hadir  semakin membangkitkan motivasinya. Tali bendera yang tersangkut berhasil dia ambil dan digigit dengan giginya.

Anak itu segera turun dengan cekatan, menyerahkan tali bendera ke salah seorang aparat yang membantu memegang tiang bendera agar tidak bergoyang. Lalu salah seorang perwira TNI mengelus kepalanya dan membimbingnya  ke arah inspektur upacara diiringi tepuk tangan yang meriah. 

Sang pejabat yang menjadi inspektur Upacara tersebut lalu memintanya menemani dia di podium selama upacara. 

Johannes Adekalla Sang Pahlawan Kecil dari Atambua (pojoksatu.id)
Johannes Adekalla Sang Pahlawan Kecil dari Atambua (pojoksatu.id)
Kejadian itu viral dari video yang dibagikan oleh netizen bernama Ika Silalahi, yang ketika artikel ini ditulis sudah ditonton lebih dari 8 juta orang. Netizen yang menonton mendoakan agar masa depan anak tersebut cemerlang.

Anak tersebut pantas dijuluki pahlawan kecil dari Atambua. Aksi heroiknya di tapal batas negeri ini adalah bukti kecintaannya kepada sang merah putih dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesigapannya bahkan mengalahkan aparat yang hadir saat terjadi kejadian tersebut. 

Anak hebat itu bernama Johannes Adekalla. Dia akrab disapa Joni, dan merupakan siswa kls XII di SMPN 1 Silawan Atambua. Semoga anak pemberani ini kelak menjadi seorang jenderal yang dengan jiwa patriotismenya akan terus menjaga NKRI. Kita semua mendoakan...Aaamiin. 

Wahai pahlawan kecilku

Kuharu dengan kesigapanmu 

yang tidak ingin sang merah putih berhenti berkibar

di tapal batas negeri ini

Atambua bumi yang menjadi tanah bundamu

Wahai pahlawan kecilku

keberanianmu adalah pesan pada dunia

bahwa negeri ini masih punya generasi yang rela mempertaruhkan 

apa saja demi tegak berdirinya NKRI

Merah putih harus terus berkibar apapun yang terjadi, katamu

pahlawan kecilku, 

semoga langkahmu kedepan dipermudah

Sang Maha Pemilik Bumi Ini

Jadilah, patriot negeri ini

penjaga NKRI sejati! 

Merdeka!

Tanjung Pinang, 17 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun