Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Jalan Serka Heru Santoso

5 April 2013   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:40 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau yang kini Sahabatku

Walau kita tidak pernah saling mengenal

Kudengar berita tentangmu, kawan

Engkau yang pergi dalam tugas!

dikeroyok secara biadab oleh  para preman yang bringas

Hugo Cafe  jadi saksi, petugas intel digorok kartel narkoba

Lalu rekan mu pun dibacok mereka dijalanan kota

Tak ada tanggungjawab negara disana, apalagi HAM entah dimana

Karena kabarnya aparat keamanan pun bagian dari mereka


Lalu, jiwa korsa di kesatuanmu membuncah

nyawa harus dibalas nyawa

Kopassus sudah dihina kartel Narkoba

Lewat tengah malam, anak buahmu membalaskan dendam

Empat preman itu, salah satunya mantan pemerkosa

Dihabisi malam itu juga!

Ada yang bilang negara terancam

HAM harus  ditegakkan,

para preman, pembunuh dan pemerkosa itu harus dibela

Bahkan ada yang membawa-bawa nama suku segala, juga agama!

Statmen yang makin memperkeruh suana!


Berita tentangmu kian tenggelam hilang sirna

keadilan untukmu entah siapa yang akan membela

rasanya belum cukup dengan kematian mereka

karena diluar sana kartel narkoba, preman masih merajalela

rakyat lah yang akan jadi korbannya

Kawan,  kurasakan pilu bila mengenangmu

Engkau yang tidak sempat menyaksikan putramu yang akan lahir

engkau yang tak bisa mengazankan putramu yang pasti gagah

engkau yang tak bisa mendampingi persalinan istrimu yang pasti sholehah

Bahkan, hingga kini ibumu yang sudah renta

masih belum percaya bahwa engkau sudah pergi untuk selamanya


Kawan, kini sebelas rekanmu terancam hukuman mati

Atas pembunuhan terencana terhadap para preman, pembunuh dan pemerkosa

Engkau dan Mereka adalah para kstaria

Yang baktinya pada ibu pertiwi tak akan pernah mati

Selamat Jalan serka Heru Santoso

Selamat jalan, kawan!

Semoga Tuhan mengampuni segala dosa dan khilafmu selama didunia

Semoga engkau ditempatkan disurgaNya.

Aamiin....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun