Engkau yang kini Sahabatku
Walau kita tidak pernah saling mengenal
Kudengar berita tentangmu, kawan
Engkau yang pergi dalam tugas!
dikeroyok secara biadab oleh para preman yang bringas
Hugo Cafe jadi saksi, petugas intel digorok kartel narkobaLalu rekan mu pun dibacok mereka dijalanan kota
Tak ada tanggungjawab negara disana, apalagi HAM entah dimana
Karena kabarnya aparat keamanan pun bagian dari mereka
Lalu, jiwa korsa di kesatuanmu membuncah
nyawa harus dibalas nyawa
Kopassus sudah dihina kartel Narkoba
Lewat tengah malam, anak buahmu membalaskan dendam
Empat preman itu, salah satunya mantan pemerkosa
Dihabisi malam itu juga!
Ada yang bilang negara terancamHAM harus ditegakkan,
para preman, pembunuh dan pemerkosa itu harus dibela
Bahkan ada yang membawa-bawa nama suku segala, juga agama!
Statmen yang makin memperkeruh suana!
Berita tentangmu kian tenggelam hilang sirna
keadilan untukmu entah siapa yang akan membela
rasanya belum cukup dengan kematian mereka
karena diluar sana kartel narkoba, preman masih merajalela
rakyat lah yang akan jadi korbannya
Kawan, kurasakan pilu bila mengenangmuEngkau yang tidak sempat menyaksikan putramu yang akan lahir
engkau yang tak bisa mengazankan putramu yang pasti gagah
engkau yang tak bisa mendampingi persalinan istrimu yang pasti sholehah
Bahkan, hingga kini ibumu yang sudah renta
masih belum percaya bahwa engkau sudah pergi untuk selamanya
Kawan, kini sebelas rekanmu terancam hukuman mati
Atas pembunuhan terencana terhadap para preman, pembunuh dan pemerkosa
Engkau dan Mereka adalah para kstaria
Yang baktinya pada ibu pertiwi tak akan pernah mati
Selamat Jalan serka Heru SantosoSelamat jalan, kawan!
Semoga Tuhan mengampuni segala dosa dan khilafmu selama didunia
Semoga engkau ditempatkan disurgaNya.
Aamiin....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H