SURAKARTA -- Asosiasi Mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS Peduli atau AMPU CARE, melaksanakan program pengabdian tentang Optimalisasi Pencegahan dan Penindakan Perundungan atau Bullying di Lingkungan Sekolah SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta pada Jumat (2/8) kemarin.
Koordinator pelaksana, Alfian Bagus Prihandhito S.Pd., menjelaskan program kegiatan tersebut bertujuan untuk menekan angka kasus perundungan di lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah.
"Mengingat tren bullying di lingkungan pendidikan dalam setahun ini justru meningkat, membuat kami berisiniatif untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sosial pendidikan ini," ujarnya Jumat (2/8).
Alfian menambahkan, program ini perlu melibatkan berbagai pihak mengingat kasus perundungan merupakan salah satu dari tiga dosa besar dalam dunia pendidikan.
"Maka kami mengajak civitas SMA Muhammadiyah PK Kottabarat untuk berkolaborasi dan bersama-sama berkomitmen dalam mencegah segala bentuk tindak perundungan di lingkungan pendidikan. Dan alhamdulillah pihak SMA PK Kottabarat sangat antusias dan turut terlibat dalam program kegiatan kami." lanjutnya.
Alfian melanjutkan, program ini diwujudkan dalam beberapa bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk siswa maupun guru di SMA Muhammadiyah PK Kottabarat.
Adapun unutk kegiatan guru dalam program tersebut meliputi FGD dan perumusan SOP Pencegahan dan Penindakan Perundungan di lingkungan sekolah SMA Muhammadiyah PK Kottabarat.
Dalam kegiatan FGD dan Perumusan SOP tersebut juga turut mengundang dosen PPKn UMS yang juga aktif di Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS, Danang Tunjung Laksono, S.Pd., M.Pd., sebagai fasilitator forum.
"Kami mengundang Bapak Danang sebagai fasilitator forum guru mengingat aktivitas beliau tidak hanya mengajar sebagai dosen, tapi juga aktif dalam pengkajian masalah dan perubahan sosial di PSB-PS UMS," ujarnya.
Untuk kegiatan siswa, dilakukan sosialiasi tentang pemahaman dan dampak serta pentingnya mencegah tindak perundungan di lingkungan sekolah.
Yang menarik dalam program ini, siswa juga turut dilibatkan dalam pencegahan tindak perundungan di lingkungan sekolah melalui kegiatan Student Voice.
"Yang membedakan kegiatan ini dari yang biasanya yakni kami mengajak siswa untuk bicara, mengungkapkan pandangannya dan membuat sebuah produk untuk merepresentasikan sikap mereka tentang tindakan perundungan di lingkungan sekolah. Bahkan siswa kami libatkan dalam perumusan SOP yang diwakili oleh rekan-rekan Ikatan Pelajar Muhammadiyah" jelasnya.
Alfian juga mengungkapkan, kegiatan ini tidak lepas dari beberapa instansi, perusahaan, hingga UMKM yang turut mendukung dalam berbagai bentuk, terlebih beberapa pihak tersebut juga memilki konsen yang sama terhadap isu sosial yang diangkatnya.
"Maka saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung kegiatan kami," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Upik Meirina S.Pd., menyambut antusias program kegiatan yang digagas kelompok mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS.
Dalam sambutannya, Upik mengungkapkan program kegiatan ini penting untuk sekolah mengingat kasus perundungan merupakan masalah sosial yang perlu dicegah dan dilakukan dengan penanganan yang tidak biasa.
"Maka kami dari sekolah sangat menerima program yang ditawarkan oleh mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS," ungkapnya (2/8)
Upik juga menambahkan bahwa program kegiatan ini akan ditindaklanjuti oleh pihak internal sekolah.
"Ini sangat penting bagi sekolah dan kami juga memiliki komitmen penuh untuk mencegah segala bentuk tindak perundungan di lingkungan SMA Muhammadiyah PK Kottabarat ini," pungkasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI