Yang menarik dalam program ini, siswa juga turut dilibatkan dalam pencegahan tindak perundungan di lingkungan sekolah melalui kegiatan Student Voice.
"Yang membedakan kegiatan ini dari yang biasanya yakni kami mengajak siswa untuk bicara, mengungkapkan pandangannya dan membuat sebuah produk untuk merepresentasikan sikap mereka tentang tindakan perundungan di lingkungan sekolah. Bahkan siswa kami libatkan dalam perumusan SOP yang diwakili oleh rekan-rekan Ikatan Pelajar Muhammadiyah" jelasnya.
Alfian juga mengungkapkan, kegiatan ini tidak lepas dari beberapa instansi, perusahaan, hingga UMKM yang turut mendukung dalam berbagai bentuk, terlebih beberapa pihak tersebut juga memilki konsen yang sama terhadap isu sosial yang diangkatnya.
"Maka saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung kegiatan kami," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Upik Meirina S.Pd., menyambut antusias program kegiatan yang digagas kelompok mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS.
Dalam sambutannya, Upik mengungkapkan program kegiatan ini penting untuk sekolah mengingat kasus perundungan merupakan masalah sosial yang perlu dicegah dan dilakukan dengan penanganan yang tidak biasa.
"Maka kami dari sekolah sangat menerima program yang ditawarkan oleh mahasiswa PPKn PPG FKIP UMS," ungkapnya (2/8)
Upik juga menambahkan bahwa program kegiatan ini akan ditindaklanjuti oleh pihak internal sekolah.
"Ini sangat penting bagi sekolah dan kami juga memiliki komitmen penuh untuk mencegah segala bentuk tindak perundungan di lingkungan SMA Muhammadiyah PK Kottabarat ini," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H