Dari fenomena ini, kita dapat melihat bagaimana media sosial memiliki peran dan fungsi seperti media massa konvensional seperti televisi, media cetak dan radio. Dengan jangkauan yang luas dan sifatnya yang dapat menyebarkan informasi dengan cepat, media sosial bisa mengambil peran media massa sebagai penyebar informasi kepada khalayak, bahkan menjadi acuan media massa konvensional dalam memproduksi konten.
Hal tersebut dapat dilihat ketika televisi dan media cetak dipenuhi oleh penampilan dan wawancara Didi Kempot setelah ia terkenal di jagad maya. Apalagi, saat informasi Didi Kempot berpulang, tiga stasiun televisi berita, yakni TVOne, Kompas TV dan Metro TV langsung menyiarkan tayangan breaking news.
Bahkan, informasi mengenai wabah COVID-19 sedikit tergeser dengan informasi berpulangnya Didi Kempot Selasa kemarin (5/5).
Media Sosial beberapa tahun ke depan
Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, media sosial benar-benar menggeser dan mengubur eksistensi media massa. Kemajuan teknologi dan tingkat aksesibilitas masyarakat terhadap internet bisa menjadi salah satu faktor yang menguntungkan peran media sosial di masyarakat.
Jangankan beberapa tahun ke depan, saat ini saja kita bisa melihat bagaimana masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan untuk mengakses informasi lewat media sosial ketimbang media massa. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa media sosial merupakan alat yang benar-benar dapat menggantikan peran media massa sebagai agregator atau pengumpul informasi bagi khalayak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H