Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan persebaran informasi yang semakin luas membuat jurnalisme juga semakin merambah ke dunia digital. Sebelum masuk ke dunia yang serba digital, seorang jurnalis hanya bisa mencari data dan membuat sebuah berita untuk di sebarkan kepada masyarakat. Kemudian teknologi yang berkembang saat ini akhirnya dapat membuat media yang digunakan jurnalisme mengalami suatu perubahan. Simak perubahan dan perbedaannya!
A. Jurnalisme Masa Kini
Jurnalisme masa kini merupakan sebuah jurnalisme yang menggunakan model komunikasi transaksional horizontal. Artinya ialah jurnalis tidak hanya sebagai wartawan yang mengumpulkan informasi  dan audiens tidak hanya sebagai pembaca atau penonton yang pasif. Akan tetapi, audiens dapat menjadi komentator atas informasi yang diberitakan.Â
Audiens sekarang mempunyai kemampuan untuk membuat berita dan kemudian menyebarkan secara luas dengan menggunakan berbagai platform. Pada tahapannya, audiens mendapatkan sebuah informasi yang kemudian diolah menjadi sebuah berita yang utuh dengan menggunakan beberapa media atau yang disebut multimedia (foto/gambar, teks, video, dan suara) kemudian audiens akan menyebarkan dengan berbagai platform seperti blog, website, dan media sosial.
Salah satu jurnalisme masa kini yang dikenal dengan nama citizen journalism yakni sebuah aktivitas publik dalam membuat, menyebarkan, melaporkan, mengumpulkan dan menyampaikan informasi atau berita kepada khalayak. Demikian dari pada itu, konten yang disajikan kepada khalayak bukan hanya satu atau dua media seperti teks dan gambar, akan tetapi bisa lebih dari dua media.
Terdapat empat gaya penulisan jurnalisme masa kini :
1. Jurnalisme Opini
Jurnalisme Opini merupakan sebuah jurnalisme dengan penulisan yang bersifat subjektif. Contohnya Surat kabar.
2. Jurnalisme Kolaborasi
Jurnalisme kolaborasi merupakan sebuah jurnalisme yang penulisan dan pemberitaannya dijadikan berita yang tunggal. Maksud dari kata kolaborasi adalah pengumpulan informasi (berbagai sumber) dari individu ataupun organisasi.
3. Jurnalisme Sindikat
Jurnalisme sindikat adalah dimana sebuah agensi menuliskan berbagai berita yang kemudian dijual kepada media lain untuk dipublikasikan kembali.
4. Jurnalisme Lapdog
Jurnalisme lapdog merupakan lawan balik dari jurnalisme watchdog. Jurnalisme lapdog cenderung lebih sangat subjektif dan pro kepada pemerintahÂ
B. Jurnalisme Masa Depan
Teknologi dan internet merupakan sebuah pendukung utama dalam publikasi jurnalisme masa depan. Audiens tidak hanya sebagai pembaca maupun penonton yang mengkonsumsi berita, Â artinya bahwa jurnalisme masa depan memungkinkan semua orang dapat membuat atau memproduksi sebuah berita kemudian dipublikasikan dimana saja dan kapan saja. Â
Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa dengan kebebasan publik dalam membuat konten berita membuat kebenaran dan kredibilitas dari informasi tersebut kurang diperhatikan serta lebih mementingkan kecepatan berita, respon khalayak terhadap pemberitaan tersebut.
Terdapat dua tipe jurnalis, yakni :
1. Curative Journalism atau Jurnalisme Kurasi
Dalam jurnalisme masa depan ada yang disebut dengan Jurnalisme kurasi yaitu dimana seorang jurnalis mengumpulkan berbagai konten informasi atau pemberitaan yang digabung menjadi satu berita utuh untuk dipublikasikan kepada masyarakat. Hal ini akan memberikan dampak yang kurang baik karena seorang jurnalis bisa menjadi malas dalam mencari data informasi di lapangan.Â
Contohnya yaitu Line Today dan beritagar. Line today dan beritagar merupakan salah satu media dengan jurnalisme kurasi karena hanya mengumpulkan informasi dan berita dari berbagai sumber kemudian diolah dan dijadikan satu berita utuh tanpa melakukan aktivitas jurnalistik.
2. HyperLocal Journalism
Dilansir dari thoughtco., hyperlocal journalism atau jurnalisme hiperlokal  bahkan kadang juga disebut jurnalisme mikro merupakan peliputan peristiwa dan topik dalam skala lokal yang sangat kecil. Contohnya seperti situs web yang informasi atau beritanya mencakup lingkungan dan bagian tertentu. Pada dasarnya, tipe ini lebih berfokus pada pemberitaan peristiwa yang ada di daerah tersebut.
Kesimpulan dari jurnalisme masa kini dan jurnalisme masa depan adalah adanya sebuah perubahan yang sangat besar yaitu dari teknologi komunikasi dan informasi serta publikasi yang sangat cepat. Audiens tidak hanya menjadi komentator, pembaca, maupun penonton melainkan dapat berpartisipasi penuh dalam membuat atau memproduksi konten informasi/berita dengan berbagai multimedia yang kemudian disebarkan melalui bermacam platform mulai dari situs web, blog, dan media sosial. Maka dari itu seorang jurnalis harus memiliki skill atau kemampuan yang disebut multi talenta karena hal tersebut sangat dibutuhkan dalam dunia jurnalis.
Dengarkan versi Podcast
referensi:
Assegaff, Djafar. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia.
ayomenulisfisip.files.wordpress.comÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H