Mohon tunggu...
Albertus Fandy
Albertus Fandy Mohon Tunggu... Editor - Saya Baru Belajar Menulis

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Simak! Bedanya Jurnalisme Masa Kini dan Masa Depan

16 Februari 2020   23:32 Diperbarui: 17 Februari 2020   12:07 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan persebaran informasi yang semakin luas membuat jurnalisme juga semakin merambah ke dunia digital. Sebelum masuk ke dunia yang serba digital, seorang jurnalis hanya bisa mencari data dan membuat sebuah berita untuk di sebarkan kepada masyarakat. Kemudian teknologi yang berkembang saat ini akhirnya dapat membuat media yang digunakan jurnalisme mengalami suatu perubahan. Simak perubahan dan perbedaannya!

A. Jurnalisme Masa Kini

source: thomsonfoundation.org
source: thomsonfoundation.org

Jurnalisme masa kini merupakan sebuah jurnalisme yang menggunakan model komunikasi transaksional horizontal. Artinya ialah jurnalis tidak hanya sebagai wartawan yang mengumpulkan informasi  dan audiens tidak hanya sebagai pembaca atau penonton yang pasif. Akan tetapi, audiens dapat menjadi komentator atas informasi yang diberitakan. 

Audiens sekarang mempunyai kemampuan untuk membuat berita dan kemudian menyebarkan secara luas dengan menggunakan berbagai platform. Pada tahapannya, audiens mendapatkan sebuah informasi yang kemudian diolah menjadi sebuah berita yang utuh dengan menggunakan beberapa media atau yang disebut multimedia (foto/gambar, teks, video, dan suara) kemudian audiens akan menyebarkan dengan berbagai platform seperti blog, website, dan media sosial.

Salah satu jurnalisme masa kini yang dikenal dengan nama citizen journalism yakni sebuah aktivitas publik dalam membuat, menyebarkan, melaporkan, mengumpulkan dan menyampaikan informasi atau berita kepada khalayak. Demikian dari pada itu, konten yang disajikan kepada khalayak bukan hanya satu atau dua media seperti teks dan gambar, akan tetapi bisa lebih dari dua media.

Terdapat empat gaya penulisan jurnalisme masa kini :

1. Jurnalisme Opini

Jurnalisme Opini merupakan sebuah jurnalisme dengan penulisan yang bersifat subjektif. Contohnya Surat kabar.

2. Jurnalisme Kolaborasi

Jurnalisme kolaborasi merupakan sebuah jurnalisme yang penulisan dan pemberitaannya dijadikan berita yang tunggal. Maksud dari kata kolaborasi adalah pengumpulan informasi (berbagai sumber) dari individu ataupun organisasi.

3. Jurnalisme Sindikat

Jurnalisme sindikat adalah dimana sebuah agensi menuliskan berbagai berita yang kemudian dijual kepada media lain untuk dipublikasikan kembali.

4. Jurnalisme Lapdog

Jurnalisme lapdog merupakan lawan balik dari jurnalisme watchdog. Jurnalisme lapdog cenderung lebih sangat subjektif dan pro kepada pemerintah 

B. Jurnalisme Masa Depan

Source: maxboxvr.com
Source: maxboxvr.com

Teknologi dan internet merupakan sebuah pendukung utama dalam publikasi jurnalisme masa depan. Audiens tidak hanya sebagai pembaca maupun penonton yang mengkonsumsi berita,  artinya bahwa jurnalisme masa depan memungkinkan semua orang dapat membuat atau memproduksi sebuah berita kemudian dipublikasikan dimana saja dan kapan saja.  

Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa dengan kebebasan publik dalam membuat konten berita membuat kebenaran dan kredibilitas dari informasi tersebut kurang diperhatikan serta lebih mementingkan kecepatan berita, respon khalayak terhadap pemberitaan tersebut.

Terdapat dua tipe jurnalis, yakni :

1. Curative Journalism atau Jurnalisme Kurasi

Dalam jurnalisme masa depan ada yang disebut dengan Jurnalisme kurasi yaitu dimana seorang jurnalis mengumpulkan berbagai konten informasi atau pemberitaan yang digabung menjadi satu berita utuh untuk dipublikasikan kepada masyarakat. Hal ini akan memberikan dampak yang kurang baik karena seorang jurnalis bisa menjadi malas dalam mencari data informasi di lapangan. 

Contohnya yaitu Line Today dan beritagar. Line today dan beritagar merupakan salah satu media dengan jurnalisme kurasi karena hanya mengumpulkan informasi dan berita dari berbagai sumber kemudian diolah dan dijadikan satu berita utuh tanpa melakukan aktivitas jurnalistik.

Source: Capture/Dok pribadi
Source: Capture/Dok pribadi

2. HyperLocal Journalism

Dilansir dari thoughtco., hyperlocal journalism atau jurnalisme hiperlokal  bahkan kadang juga disebut jurnalisme mikro merupakan peliputan peristiwa dan topik dalam skala lokal yang sangat kecil. Contohnya seperti situs web yang informasi atau beritanya mencakup lingkungan dan bagian tertentu. Pada dasarnya, tipe ini lebih berfokus pada pemberitaan peristiwa yang ada di daerah tersebut.

Kesimpulan dari jurnalisme masa kini dan jurnalisme masa depan adalah adanya sebuah perubahan yang sangat besar yaitu dari teknologi komunikasi dan informasi serta publikasi yang sangat cepat. Audiens tidak hanya menjadi komentator, pembaca, maupun penonton melainkan dapat berpartisipasi penuh dalam membuat atau memproduksi konten informasi/berita dengan berbagai multimedia yang kemudian disebarkan melalui bermacam platform mulai dari situs web, blog, dan media sosial. Maka dari itu seorang jurnalis harus memiliki skill atau kemampuan yang disebut multi talenta karena hal tersebut sangat dibutuhkan dalam dunia jurnalis.


Dengarkan versi Podcast

referensi:

Assegaff, Djafar. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia.

ayomenulisfisip.files.wordpress.com 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun