Mohon tunggu...
Albertus Agung
Albertus Agung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng

Saya seorang pribadi suka bekerja kerass Dan saya mempunyai hobi beatbox Dan suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jaringan Saraf Tiruan Dengan Menggunakan Metode Perceptron Mendiagnosa Helminthasis Pada Hewan Kelinci

19 Maret 2023   01:55 Diperbarui: 19 Maret 2023   02:08 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

masalah.Penyakit ini bisa disebut sebagai cacingan (Helmintiasis).

Ada tiga jenis cacingan yang paling sering menyerang kelinci yaitu :

1. Cacing Hati (Trematode) Yaitu cacing berbentuk mirip dau dan pipih yang menyerang organ hati dan saluran empedu.

2. Cacing Giling (Nematoda) Yaitu jenis cacing yang berukuran sangatkecil dah hidup di dalam usus halus kelinci.

3. Cacing Pita (Cestoda) Cacing hidup di usus lalu mengukiti aliran darah menuju otot dan masuk ke dalam daging.

1. Kelinci mengalami penurunan berat badan secara drastis.

2. Pertumbuhan padet (anak kelinci) terlambat.

3. Jumlah susu yang hasilkan kelinci perah makin menurun.

4. Kualitas daging yang dihasilkan kelinci potong memburuk.

5. Jeroan kelinci, khususnya hati harus dibuang karena apabila dikonsumsi, cacing dapat masuk dan menyerang tubuh manusia.

Penyakit pada kelinci biasanya disebabkan karena kondisi kandang yang kurang bersih, nutrisi pakan yang tidak seimbang, volume pakan yang kurang, air minum yang kotor, tertular oleh kelinci lain, perubahan cuaca dan ketidaktahuan mengenai penyakit pada kelinci.Penyakit pada kelinci yang bisa menyebabkan kematian diantaranya, Kokkidioses, Enteritis Kompleks, Young Doe Syndrome, Pasteurellosis dan Skabies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun