Mohon tunggu...
Albertus ErikOley
Albertus ErikOley Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bahagia karena bersyukur, bukan bersyukur karena bahagia saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pahlawan Lokal Modern Mengelola Sampah

19 Mei 2023   22:55 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:54 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah Sumber Masalah Langganan Indonesia

Sampai saat ini sampah masih menjadi salah satu kekhawatiran yang ada di negara berkembang ini. Di indonesia sampah masih sering menjadi perbincangan dan permasalahan serius yang banyak sekali menyebabkan banyak masalah. Mulai dari masalah kesehatan, kerusakan lingkungan, dan yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat adalah banjir. 

Masalah banjir merupakan salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan masyarakat karena merasa sangat terganggu dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari. Beberapa kota yang sering menjadi langganan bencana ini adalah ibukota negara yakni Jakarta, Bogor, Bandung, dan masih banyak lagi kota lainnya.

Penyebab Tidak Terkendalinya Sampah di Indonesia

Tidak terkendalinya pengelolaan sampah di Indonesia memiliki banyak alasan. Salah satunya adalah semakin padatnya penduduk dan kurangnya tempat atau ruang untuk menampung sampah sampah tersebut. Tapi, ini bukan satu-satunya penyebab dari mengapa sampah di Indonesia tidak terkendali. Pemerintah sudah menjalankan beberapa penanganan untuk masalah sampah ini. 

Tapi, penanganan ini tidak terbantu akibat masyarakat Indonesia yang sudah memiliki kebiasaan buruk yakni membuang sampah sembarangan. Masyarakat Indonesia masih sangat kurang memiliki kesadaran akan bencana yang diciptakannya sendiri, dan pada akhirnya hanya mengeluh tentang kinerja pemerintah yang dianggap tidak pernah memperhatikan masalah ini.

Pahlawan Modern di Masalah Sampah ini

Meski begitu, masih tetap ada orang-orang yang peduli tentang masalah sampah ini. Pandawara Group merupakan salah satunya. Grup ini dibentuk oleh pemuda-pemuda yang merasa miris dengan sampah yang ada di lingkungan mereka, apalagi menyebabkan banjir yang tidak berkesudahan yang mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.

"Karena kalau kita lagi nongkrong nih suka kebanjiran. Dari pada kita bersihin setelah banjir ya kita coba cari sebabnya," Ujar Ikhsan, salah satu member dari grup ini. Dan ternyata mereka menemukan penyebabnya yakni sampah yang menumpuk di sungai-sungai. Akhirnya mereka pun melakukan aksi nyatanya yakni, dengan turun langsung tanpa enggan membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di sungai. 

www.yayasanbinabhaktilingkungan.or.id
www.yayasanbinabhaktilingkungan.or.id

Awalnya mereka hanya membersihkan beberapa sungai yang ada di lingkungan sekitar mereka. Namun, tekad mereka untuk menghilangkan banjir ini semakin kuat. Mereka mulai membersihkan sungai-sungai lain yang mengalami penumpukan sampah dan berpotensi menjadi awal mula bencana banjir tersebut. Banyak jenis-jenis sampah yang pernah mereka angkut. Dari sampah plastik, sampah makanan, dan bahkan mereka tidak akan menduga bahwa akan mengangkut sofa yang dibuang ke sungai. "Kalau nemu sampah itu di sungai ada sofa, kasur dan bongkahan lemari juga ada," ucap Ikhsan. 

Aksi Nyata Dari Sekarang

Aksi Pandawara Group ini menjadi salah satu bukti nyata masyarakat yang cinta akan lingkungannya. Mereka menjadi pahlawan yang perjuangannya dimulai dari kecil-kecilan. Seperti kata pepatah "Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit" para pandawara juga memulai aksinya menyelamatkan negaranya mulai dari hal kecil yang mereka bisa. Jadi, jika kita mau melakukan aksi nyata kita dari sekarang untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan, berarti kita bersama-sama dengan grup pandawara ini menjaga dan melestarikan bumi kita tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun