Adalah cara pikir untuk menyamakan bagian dengan semua/pars pro toto. Hal tersebut juga dipikir seperti itu. Contoh, Pan Islamisme adalah Jamaluddin Al-Maghani, Svadeshi di India adalah Gandhi, Muhammad Abduh Pembaharuan Islam Mesir, Soekarno-Hatta hubungan dengan kemerdekaan, Soeharto pada masa orde baru.Â
Hal ini meniadakan perannya orang lain. Dalam sejarah, mengidentik peristiwa-peristiwa dengan Pahlawan yang disebut pula dengan hero worship atau Pahlawan Dalam Sejarah. Istilah social force atau disebut pula kekuatan sosial, mengatakan bahwa masing-masing penyebab perubahan sejarah adalah perubahan sosial.
Generalisasi Tematik
Kebanyakan judul buku sama dengan topiknya. Buku Mahatma Gandhi pada tahun 1869-1948 menceritakan mirip judulnya yaitu menyatakan kebenaran. Buku berisi kisah hidup Mahatma Gandhi selama perjuangannya, usahanya bersama buruh India saat di negara Afrika, dan perjuangan di negara India itu sendiri.Â
Demikian juga buku mengenai Presiden Soeharto, Anak Desa, O.G. Roeder, yang menggambarkan bahwa hakikat presiden itu adalah anak desa. Profil itu tidak jauh dari fakta, karena keakraban presiden dengan anak kecil. Sehingga serasa membuat kesimpulan psikologi Presiden Soeharto.
Generalisasi Spatial
Seringkali kita membikin generalisasi tentang 4. Setiap hari, kita sering membuktikan hal itu. Orang pendatang/luar kota pasti membayangkan jika tiap hari makanan masyarakat Jogja adalah "kolak kedelai" namanya tempe bacem. Berdasarkan tersebut mengatakan bahwa generalisasi spatial merupakan generalisasi yang berdasarkan tempat.Â
Kata tersebut sering dipakai arah kata yaitu utara, selatan, timur, barat. Contohnya, Jepang, Korea, Cina/Tiongkok, Macau, Hong Kong, dan Taiwan seringkali kita menyebutnya Asia Timur, sedangkan Asia Barat untuk Turki, Iran, Arab. Untuk Asia Selatan untuk negara India, Bangladesh, Pakistan, Srilanka, dan Maladewa, lalu Asia Tenggara untuk ASEAN.
Generalisasi Periodik
Disebut pula generalisasi temporal, karena keterkaitan erat dengan periodisasi sejarah. Tergantung juga yang ditulis jenis sejarah dan juga pandangan orang yang melihat. Kita juga membuat resume untuk sebuah periode. Pada zaman pertengahan di Eropa, seringkali cenderung memakai Kitab Suci sebagai pemikirannya. "Kehidupan dalam Keraton Solo" yang ditulis oleh Disertasi Darsiti Soeratman pada tahun 1830-1939, memerlukan generalisasi tentang sosbud keraton yang dibicarakan periodenya.
Generalisasi Sosial