Baru-baru ini, kasus remaja yang mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah menjadi sorotan. Fenomena ini mengungkapkan kenyataan pahit di balik gaya hidup modern yang sering kali tidak sehat.
 Makanan dan minuman manis dalam kemasan, yang tampak menarik dan lezat, ternyata menyimpan ancaman serius bagi kesehatan ginjal.
Di tengah kesibukan dan tekanan sosial, banyak remaja lebih memilih makanan dan minuman praktis yang mudah didapat. Minuman bersoda, jus buah dalam kemasan, serta berbagai camilan manis menjadi favorit.Â
Meskipun rasanya enak, produk-produk ini biasanya mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Konsumsi gula berlebihan tidak hanya berdampak pada berat badan dan kesehatan gigi, tetapi juga bisa merusak ginjal.
Ginjal adalah organ vital yang berfungsi menyaring darah dari zat-zat berbahaya dan mengeluarkannya melalui urin. Ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula, ginjal harus bekerja lebih keras untuk memproses dan membuang kelebihan gula tersebut.
 Jika hal ini terjadi terus-menerus, ginjal akan mengalami kerusakan yang lambat laun bisa berujung pada gagal ginjal.
Gejala awal kerusakan ginjal sering kali tidak terasa, membuat banyak remaja tidak menyadari bahwa mereka dalam bahaya. Ketika fungsi ginjal sudah menurun drastis, satu-satunya solusi yang tersedia adalah cuci darah.
 Proses ini harus dilakukan secara rutin untuk membantu tubuh membuang limbah dan kelebihan cairan, yang tentunya mengubah kehidupan remaja menjadi lebih sulit dan penuh tantangan.
Untuk mencegah hal ini, penting bagi kita semua untuk lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman. Remaja perlu diajak untuk mengurangi konsumsi produk-produk tinggi gula dan lebih banyak mengonsumsi makanan alami yang kaya nutrisi.Â
Buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian adalah pilihan yang jauh lebih baik. Selain itu, minum air putih yang cukup setiap hari juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan tubuh secara keseluruhan.
Dalam sebuah podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier, dr. Tirta menekankan bahwa hidup sehat bisa dimulai dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dijual di minimarket. Menurutnya, kebanyakan produk di minimarket mengandung gula dan bahan pengawet yang tinggi, yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
 Pesan ini sangat relevan bagi remaja yang sering kali tergoda dengan kemudahan dan kepraktisan produk-produk tersebut.
Orang tua dan sekolah memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan makan sehat pada remaja. Orang tua bisa memberikan contoh dengan menyediakan makanan sehat di rumah dan membatasi pembelian makanan dan minuman manis.Â
Sekolah juga bisa berkontribusi dengan menyediakan pilihan makanan sehat di kantin dan mengadakan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal.
Selain itu, perlu ada kesadaran kolektif tentang bahaya gula berlebih. Kampanye edukasi tentang pola makan sehat harus terus digalakkan, baik melalui media sosial, seminar, maupun kegiatan komunitas.Â
Pemerintah dan lembaga kesehatan juga perlu membuat regulasi yang lebih ketat mengenai kandungan gula dalam produk makanan dan minuman kemasan.
Dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya gula berlebihan, kita dapat membantu mencegah kerusakan ginjal di kalangan remaja.Â
Mari kita jadikan kesehatan sebagai prioritas utama dengan memilih makanan dan minuman yang sehat. Dengan demikian, kita dapat melindungi ginjal kita dan menikmati hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Manisnya gula memang menggoda, tetapi bahayanya tidak boleh diabaikan. Mari kita lebih cermat dalam mengonsumsi makanan dan minuman, demi kesehatan ginjal dan masa depan yang lebih baik. Jadilah remaja yang bijak dan sehat, mulailah dari pilihan sederhana dalam pola makan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H