"Ewh.."
Mark  memegang daun telinganya yang dilumuri lumut.
"Kenapa kau?" Tanya orang dibalik tembok.
"Telingaku. Diselimuti lumut." Jawab Mark.
"Tolol! Menyingkirlah! Kau salah lubang!" Kata orang itu.
BRSSSTT.... BRRSST....
Gumpahan batu di dinding sel yang terbuat dari bata jerami mulai bertaburan jatuh ke lantai. Sekotak lubang terbuka. Tepat di samping kumpulan kerak lumut tadi.
"Hei, sini kau." Orang itu memanggil Mark untuk bertatap wajah di sekotak lubang yang membuka batas tembok dinding sel.
Mark mendekat. Menoleh ke arah lubang kecil yang baru saja tercipta. Dialah pria yang tadi berbisik kepadanya. Rambutnya acak-acakan. Terlihat tidak pernah mandi. Kantung matanya tebal, pakaiannya sangat lusuh. Penuh robekan di sekujur pakaiannya. Agaknya pakaian itu pun sudah tak sanggup lagi memuat perut yang makin melebar.
"Siapa namamu, pria tolol?" Tanya pria itu. Nafas mulutnya bau sekali!
      "Mark. Dan aku tidak tolol." Jawab Mark sambil menutup hidungnya.