Mohon tunggu...
Albert Benjamin Febrian Purba
Albert Benjamin Febrian Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang gemar menciptakan berbagai konten, terutama karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Kreativitas dan Kredibilitas: Perkembangan Jurnalisme Warga

16 Desember 2023   02:11 Diperbarui: 16 Desember 2023   02:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip Widodo (2020) dalam bukunya, kemunculan jurnalisme warga di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1998. Mungkin beberapa dari kalian menyadari bahwa terdapat sejarah kelam bangsa Indonesia pada tahun itu. Tahun 98 dikenal akan kerusuhannya yang mengguncang di seluruh pelosok negeri.

Namun, kerusuhan ini ternyata menjadi tonggak awal berkembangnya jurnalisme warga di Indonesia. Kala itu, saat kerusuhan Mei 1998, para pendengar Radio Sonora Jakarta melaporkan apa yang mereka lihat kepada Sonora. Berita yang bersumber dari warga ini kemudian perlahan menjadi sebuah konsep jurnalisme warga.

Perjalanan jurnalisme warga tidak berhenti di situ saja. Pada tahun 2000, Radio Elshinta mendirikan radio berita. Mereka memiliki sekitar 100.000 reporter warga.

Beberapa peristiwa tersebut kemudian menjadi tonggak sejarah perkembangan jurnalisme warga di tanah air.

Manfaat Jurnalisme Warga

(Sumber: Getty Images)
(Sumber: Getty Images)

Tak dipungkiri bahwa jurnalisme warga membawa perubahan besar dalam dunia jurnalistik. Jurnalisme warga seperti memberikan angin segar bagi para pembaca yang dulunya hanya dapat menerima informasi.

Mengutip Widodo (2020), berikut beberapa kekuatan yang dimiliki jurnalisme warga:

  • Jurnalisme warga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjangkau pasar yang kurang disadari oleh media mainstream. Masyarakat umum dapat menjangkau potensi yang sebenarnya ada.
  • Masyarakat umum dapat menyebarkan berita dengan tulus tanpa pengaruh dari pihak manapun, terutama pemilik media. Jurnalis warga umumnya lebih berfokus pada nilai pribadi atau moral, daripada sekadar mengejar keuntungan finansial.
  • Jurnalisme warga memiliki peran penting dalam meyuarakan isu atau kelompok yang terabaikan media mainstream. Suara minoritas yang tidak mendapatkan perhatian dari media besar dapat diangkat dan didengar.

Melihat beberapa poin di atas, jurnalisme warga terlihat sangat menjanjikan bagi ruang publik. Informasi yang tersebar menjadi semakin bervariatif dengan sudut pandangnya masing-masing. Namun, bukan berarti jurnalisme warga dapat diterima begitu saja oleh semua kalangan.

Kelemahan Jurnalisme Warga

(Sumber: Getty Images)
(Sumber: Getty Images)

Jika membahas kelebihan, tentu ada kekurangan di baliknya. Melihat manfaatnya, jurnalisme warga menjadi sebuah kekuatan besar bagi masyarakat umum. Sayangnya, di balik kehebatan itu terdapat tantangan yang juga menjadi kelemahan jurnalisme warga.

Perjalanan jurnalisme warga nyatanya tidaklah mulus. Masih ingat dengan sejarah jurnalisme warga di Indonesia yang telah kita bahas tadi? Mungkin beberapa dari kalian menyadari bahwa sejarah tersebut terhenti sejenak di radio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun