Sebenarnya, ia tak jelek-jelek amat di Villareal. Namun, Kubo dirasa masih sulit bersaing untuk bisa membantu sistem bermain Villareal dan tak terlalu bisa diandalkan. Pada setengah musim tersebut Kubo berhasil mencetak 1 gol dan 3 asis. Bahkan, ia mencetak satu-satunya gol bagi Villareal di ajang UEFA Europa League.
Bak di lempar kesana kemari, membuktikan mental Kubo yang terus berkembang. Ia tak masalah kembali dipinjamkan selama sisa setengah musim ke Getafe. Di sana ia tercatat bermain sebanyak 18 kali dan hanya 2 kali menjadi starter. Namun, bukan Kubo namanya kalau tidak meninggalkan jejak, dirinya berhasil berkontribusi dengan raihan 1 gol dan 1 asis di La Liga.
Sayangnya, kabar terbaru untuk musim 2021/2022, Kubo kembali dipinjamkan ke Mallorca karena Ancelloti pun merasa Kubo butuh terus mengasah mentalnya untuk bisa bersaing dengan pemain-pemain di Real Madrid.
Kegigihan Takefusa Kubo tentu tak hanya diperlihatkan di level klub. Tetapi, juga di level internasional bersama timnas Jepang. Terakhir penampilan impresif diperlihatkan pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Walau tergolong muda, Kubo dianggap sudah menjadi tumpuan bagi timnas Jepang di lini depan bersama pemain lain seperti Ritsu Doan.Â
Penampilannya selalu menyihir mata penonton untuk bisa menikmati permainan sang tuan rumah. Dari 6 laga yang ia jalani, total tiga gol berhasil di cetak. Yang paling impresif adalah saat melawan Meksiko. Kekuatan dan jangkauannya terhadap bola dengan kaki bagian luar berhasil menjebol penjaga gawang senior, Guilhermo Ochoa.
Beberapa catatan impresifnya pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 ini pun juga menjadi bukti perkembangan dirinya dalam menghadapi tekanan tinggi. Total tiga gol dan satu asis berhasil ia cetak, selain itu rerata umpan kuncinya adalah 2,3; dribel sukses sebesar 48%, akurasi umpan per laga sebanyak 73%; konversi gol 15%; dan rerata tendangan terarahnya sebesar 1,3 kali dari total tendangan per laga sebanyak 3,3.
Perkembangan pesatnya yang kita bisa lihat hingga kini tentu belum apa-apa. Dengan umur yang masih muda, dirinya akan semakin matang dan bisa meneruskan beberapa kawannya seperti Kagawa, Okazaki, Yoshida, hingga Tomiyasu yang bisa dibilang berhasil bersaing dengan para pemain eropa.
Meski tak memiliki postur yang ideal, kelincahan dan kecekatannya pada saat menguasai bola berhasil menjawab kelemahan yang ada pada dirinya. Tentu dengan kegigihannya untuk terus bermain di eropa, Kubo secepatnya akan menemukan performa terbaik dan mengisi pos utama di Real Madrid ataupun klub top eropa lain semisal dirinya dijual oleh El Real.
Menurut teman-teman, bagaimana kegigihan Takefusa Kubo dalam karir sepakbolanya ini? patut dicontoh ya...
SOURCE: