Mohon tunggu...
Hosea
Hosea Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi | Peniqmat Sepakbola | Disela Semester

Hidup bisa memberi segala, bagi semua yang mau mencari tau dan pandai menerima - Bumi Manusia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film dan Serial Sepak Bola Pilihan di Netflix (Part 1)

21 Februari 2021   10:00 Diperbarui: 21 Februari 2021   10:06 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikala pandemi kegiatan rutin bagi masyarakat untuk menonton film dan series seolah meningkat secara signifikan. 

Berbagai genre dari drama korea hingga film aksi dari barat saling mewarnai layar handphone ataupun laptop para penikmat. 

Sehingga menjadi biasa bagi kita bila mana hari ini, esok ataupun lusa lini masa dipenuhi berita keluarnya film atau series baru tentang genre romansa ala drama korea ataupun keseruan dari film aksi asal Barat. 

Tema-tema film mainstream tersebut seolah membuat kita terperangkap pada saat mencari rekomen film. Karena saat kita mencari, yang keluar lagi-lagi dengan genre atau tema yang sama. 

Begitulah yang mungkin dialami para pencinta sepakbola kala ingin menikmati sepakbola itu sendiri tapi dengan sudut pandang berbeda. 

Mereka seolah sulit sekali dalam mencari film atau series yang betul-betul rekomen dari penikmat film yang lain. 

Maka dari itu, saya mencoba berinisiatif memberi rekomen film atau series dengan nuansa sepakbola yang cukup apik dan tentunya menggugah untuk ditonton. 

Berikut film, dokumenter dan series-nya yang bertema seputar sepakbola dan tentunya bisa ditonton melalui layanan streaming berlangganan yaitu Netflix:

ANTOINE GRIEZMANN: THE MAKING OF A LEGEND

source: netflix.com
source: netflix.com

Yang pertama adalah film dokumenter berjudul Antoine Griezmann: The Making of a Legend. Tentu dari judul kita sudah tahu bahwa film dokumenter ini membawakan cerita tentang seorang pemain Prancis dan FC Barcelona saat ini, yaitu Antoine Griezmann. 

Dan memang benar adanya, film dokumenter ini mengangkat sebuah perjuangan dari Griezmann dari awal karier sepakbola amatirnya hingga pada tahun 2018 yang berliku sekaligus mengesankan.

Memiliki tinggi badan tidak ideal sebagai pemain khususnya seorang striker (posisinya), membuatnya terus ditolak untuk bisa bergabung dengan tim-tim junior di tanah kelahirannya Macon, salah satu kota di Prancis. 

Film dokumenter ini juga menampilkan scene yang berganti-ganti latar belakang, dari sorotan wawancara ayah serta penemu bakatnya di tim junior Real Sociedad, berganti ke saat-saat Ia bermain dengan Sociedad beserta kepindahannya ke Atletico Madrid bahkan hingga perjuangannya bersama rekan-rekan di timnas Prancis kala menghadapi Piala Dunia 2018 di Russia.

Diceritakan juga bagaimana proses pada saat Ia akhirnya memutuskan untuk bertaruh pada kehidupannya kala memutuskan untuk ikut seleksi ke Spanyol di klub Real Sociedad dengan tidak ada jaminan terpilih. 

Keteguhan hati, ketekunan hingga daya juang yang keras dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki memberikan hasil yang luar biasa pada tahun 2018 dengan memperoleh gelar Europa League saat berhasil mengalahkan Marseille, serta gelar yang paling luar biasa yaitu Piala Dunia 2018 kala berhasil mengalahkan Kroasia di babak final dengan skor 4-1.

Menurut saya, film ini membawa penikmat untuk bisa tahu bagaimana perjuangan seorang Griezmann yang mungkin belum banyak  dimengerti. Mayoritas dari kita hanya memandangnya sebagai pemain luar biasa di timnas Prancis dan Atletico Madrid maupun FC Barcelona saat ini. 

Dokumenter ini juga membuat saya menaruh respect yang terdalam terhadap seorang pemain yang identik dengan nomor punggung 7 ini. Karena sebelumnya, yang ada di pikiran memang hanya yang terlihat, sehingga pemahaman terhadap Griezmann hanya sebatas kualitasnya di dalam lapangan.

By the way, untuk kalian yang menjadi penikmat permainan Griezmann di era saat ini bersama FC Barcelona, jangan harap ada scene kala Ia berseragam Los Cules. Karena dokumenter ini dibuat saat kepindahannya dari Madrid masih sebatas isu saja.

BOCA JUNIOR CONFIDENCIAL

source: netflix.com
source: netflix.com

Berikutnya kita berpindah ke serial dokumenter asal Argentina, yang menceritakan tentang salah satu klub ternama di sana yaitu Boca Junior. Serial ini sendiri berjudul Boca Junior Confidencial, dan terdiri sebanyak empat episode.

Penceritaan latar belakangnya pun adalah proses perjuangan Boca Junior yang hendak menghadapi musim baru 2017/2018. Mulai dari pra-musim, pembelian pemain, serta berbagai pertandingan yang mereka lalui di beberapa ajang seperti Liga Super Argentina, Piala Libertadores dan Piala Super Argentina disuguhkan dalam serial ini.

Bahkan, pra-musim yang mereka jalani tidak hanya scene-scene saat latihan saja, namun bagaimana dari proses mereka menyewa sebuah hotel di Buenos Aires untuk menjadi camp sementara para pemain hingga musim dimulai serta menunjukkan bagaimana kedekatan antar pemain di sana.

Serial dokumenter ini pun cukup menampilkan beberapa drama yang agak menguras emosi. Cidera yang menimpa pemain-pemain inti mereka pada saat itu seperti Fernando Gago sang kapten dan topskor tim Benedetto. Hal tersebut membuat tim harus benar-benar menguras tenaga untuk menemukan racikan baru yang tentunya juga menjadi yang terbaik. 

Disini juga menampilkan kembalinya Carlos Tevez ke pelukan Boca Junior setelah beberapa musim merantau ke eropa. Tevez didatangkan guna mengisi kekosongan yang ditinggal Benedetto di lini depan, Ia pun berjibaku dengan pemain lainnya seperti Magallan, Cardona, Nandez hingga kompatriotnya di lini depan, Ramon "Wanchope" Abila. Perjuangan berliku yang melibatkan emosi pada tiap pemain membuat serial ini menarik untuk dinikmati.

Catatan juga bagi para penikmat supporter dan ultras, serial ini juga menampilkan proses bagaimana para pendukung Boca Junior memadati La Bombonera, rumah dari Boca Junior. Serta bagaimana mereka dengan segala perjuangan dan kreatifitas yang dibentuk, memberi dukungan terus menerus kepada tim Azul y Oro (julukan Boca Junior yang berarti Biru-Emas).

CAHAYA DARI TIMUR: BETA MALUKU

source: netflix.com
source: netflix.com

Untuk yang satu ini adalah film bernuansa sepakbola asal negeri kita tercinta, Indonesia. Film ini merupakan karya dari sutradara yang namanya cukup malang melintang di tahun 2020 ini, yaitu Angga Dwimas Sasongko bersamaan dengan diproduseri oleh penyanyi legend asal Indonesia, Alm. Glenn Fredly. 

Yang paling menjadi daya tarik adalah film ini mengangkat nuansa sepakbola di tempat penghasil pesepakbola berbakat di Indonesia, yaitu Ambon, Maluku. Kita tahu bahwa Ramdani Lestaluhu, Rizky Pellu, Alfin Tuasalamony, hingga Hendra Adi Bayauw adalah beberapa pemain bintang di Indonesia dan berasal dari Maluku.

Film ini menceritakan seorang Sani Tawainella (Chicco Jerikho) yang merupakan seorang tukang ojek di kota Tulehu, Maluku Tengah. Dirinya merasa tergugah dan kesal kala harus melihat para anak-anak ikut dalam konflik antar umat beragama di Ambon. Cerita dari film ini memang dilatar belakangi oleh peristiwa nyata di Ambon pada sekitar tahun 1999-2000. 

Cara seorang Sani dalam memisahkan para anak-anak dengan konflik yang terjadi pun adalah yang menjadi sorotan di film ini yaitu melalui sepakbola. Ia melatih para anak-anak Tulehu bermain sepakbola, dengan dalih agar mereka tidak terus-terusan ikut konflik yang membahayakan. 

Berbagai masalah pun bertubi-tubi mendatanginya, mulai dari konflik dengan istri-nya karena masalah keuangan hingga bagaimana Ia berproses menyatukan para pemain yang berbeda agama untuk menjadi satu mewakili Maluku di kompetisi nasional.

Hal tersebut membuat langkah tim Maluku berliku di kompetisi tersebut. Konflik yang terjadi justru tidak lagi ada di Ambon, tapi di tim internal Maluku. 

Dengan beberapa pemain memiliki dendamnya masing-masing atas konflik di Ambon tersebut, membuat mereka sulit untuk bisa menerima pemain lain dengan agama dan keyakinan yang berbeda. 

Dan disitulah peran Sani yang notabene sebagai pelatih tim Maluku, Ia menjadi penengah dan memberi motivasi pada para pemainnya yang tentu membuat kita terkesima saat menonton.

Film ini bisa dibilang adalah sebuah karya terbaik khususnya di kancah film yang bertemakan sepakbola di Indonesia. Latar konflik, nilai persatuan, hingga toleransi dan dialog antar agama seolah terjadi lewat sepakbola yang dimainkan. Menurut saya, film ini menjadi rekomen nomor 1 apabila anda mencari film dari Indonesia dan secara khusus bertemakan tentang sepakbola.

SUNDERLAND TILL I DIE

source: netflix.com
source: netflix.com

Bila Cahaya dari Timur menjadi film bertema sepakbola terbaik di Indonesia, yang ini menurut saya menjadi yang terbaik di luar Indonesia. Film dokumenter ini berjudul Sunderland Till I Die. Tentu serial dokumenter yang terdiri dari 2 season ini menceritakan perjuangan tim di sebuah kota kecil di timur laut Inggris yang pernah bersaing di Liga Premier Inggris, Sunderland AFC.

Bila film/serial sebelumnya yang mayoritas punya cerita tentang kemenangan dan kebahagiaan, jangan harap di serial ini kalian menemuinya lagi. Semua yang diceritakan disini penuh rasa sedih dan kecewa. Di season 1 serial ini sendiri mengangkat perjuangan keras para skuad The Black Cats yang baru saja terdegradasi untuk pertama kalinya dari Liga Premier Inggris musim 2016/2017 setelah 10 musim terakhir.

Kenapa kekecewaan dan kesedihan? jawabannya adalah karena perjuangan mereka untuk kembali naik ke Liga Premier Inggris dari Divisi Championship musim 2017/2018 justru berbanding terbalik dan mengirim mereka untuk kembali terdegradasi dan bermain di Divisi Kedua kompetisi sepakbola Inggris, League One. 

Kedekatan para suporter dalam mendukung Sunderland juga digambarkan disini, walau mayoritas penggambarannya adalah perjuangan dan kekecewaan serta tangisan. Bahkan, ada satu scene yang memperlihatkan para suporter berdoa bersama Pastor di Gereja St. Mary untuk mendoakan Sunderland agar bisa segera bangkit kembali.

Serial dokumenter ini pun juga memperlihatkan bagaimana pemain dan staf kepelatihan hingga staf manajer tim saling gelisah dan menyebabkan konflik-konflik kecil. Disorot juga bagaimana Darron Gibson yang memarahi rekan setimnya dengan kata kasar. Hingga perjuangan seorang pelatih Simon Grayson yang ingin membawa kejayaan kembali bagi Sunderland justru hanya dapat bekerja selama 4 bulan saja sebagai kepala pelatih.

Masuk ke season 2 pun mayoritas suasana yang dibawa masih sama, yaitu kekecewaan dan kesedihan hanya ditambah juga dengan bumbu menyenangkan dengan penyajian torehan positif tim. 

Hanya kali ini adalah cerita disaat Sunderland sudah bersama pemilik baru klub, Stewart Donald. Tim diperlihatkan saling bekerjasama guna menyelamatkan dari kerugian finansial. Beberapa pemain yang berpotensi menjadi andalan pun terpaksa di jual.

Serial ini juga mengisahkan perjuangan mereka di League One. Bagaimana harapan suporter tim untuk bangkit segera dan kembali ke Divisi Championship. Berhasilkah Sunderland kembali, sila ditonton di netflix segera.

Itulah beberapa film, serial, dokumenter bernuansa sepakbola yang cukup worth it untuk bisa ditonton dan dinikmati apabila kalian ingin mengetahui sudut pandang sepakbola di segala lini. Sebenarnya memang masih banyak daripada keempat diatas, maka dari itu mungkin saja akan ada part selanjutnya mengenai rekomen-rekomen film, serial, dokumenter sepakbola lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun