Mohon tunggu...
Albert Chandra
Albert Chandra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Mercubuana

Albert Chandra Junior - 41522110044, Fakultas Ilmu Komputer, Teknik Informatika, PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emile Durkheim, Hukum, dan Realitas Masyarakat

3 Juli 2024   19:47 Diperbarui: 3 Juli 2024   19:47 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Konsep Hukum Durkheim Penting?

Memahami konsep hukum menurut Durkheim penting karena beberapa alasan yang signifikan:

  1. Mencerminkan Moralitas Kolektif: Hukum adalah cerminan dari moralitas kolektif suatu masyarakat. Ini berarti bahwa hukum yang berlaku mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang dihargai oleh masyarakat tersebut. Dengan mempelajari hukum, kita dapat memahami apa yang dianggap benar dan salah oleh masyarakat, serta bagaimana mereka mengatur hubungan sosial mereka. Hukum mencerminkan konsensus sosial tentang perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima, serta bagaimana pelanggaran terhadap norma-norma ini harus ditangani.
  2. Indikator Perubahan Sosial: Perubahan dalam hukum dapat menjadi indikator perubahan dalam kesadaran kolektif masyarakat. Ketika masyarakat berkembang, baik dari segi ekonomi, teknologi, atau budaya, norma dan nilai yang mereka anut juga akan berubah. Perubahan ini kemudian tercermin dalam perubahan hukum. Misalnya, perubahan dalam hukum yang mengatur hak-hak perempuan atau hukum yang mengatur perlindungan lingkungan mencerminkan perubahan dalam nilai-nilai dan norma-norma masyarakat tentang kesetaraan gender dan kesadaran lingkungan. Dengan mempelajari perubahan dalam hukum, kita dapat memahami dinamika perubahan sosial dan perkembangan masyarakat.
  3. Mempertahankan Solidaritas: Hukum berfungsi untuk mempertahankan solidaritas dalam masyarakat. Dalam masyarakat yang lebih sederhana dengan solidaritas mekanis, hukum represif diperlukan untuk mempertahankan kesatuan dan keseragaman. Hukuman yang keras terhadap pelanggaran norma membantu memastikan bahwa individu-individu tetap patuh dan masyarakat tetap bersatu. Sebaliknya, dalam masyarakat yang lebih kompleks dengan solidaritas organik, hukum restitutif lebih efektif dalam mempertahankan kerjasama dan kohesi sosial. Hukum yang mengatur tentang kompensasi dan penyelesaian sengketa membantu memulihkan hubungan sosial yang terganggu dan memastikan bahwa masyarakat tetap berfungsi dengan baik.
  4. Mencegah dan Menanggulangi Konflik: Hukum juga berfungsi untuk mencegah dan menanggulangi konflik dalam masyarakat. Dengan menetapkan aturan yang jelas tentang apa yang dapat diterima dan apa yang tidak, hukum membantu mencegah timbulnya konflik. Ketika konflik terjadi, hukum menyediakan mekanisme untuk penyelesaian sengketa secara damai, sehingga mencegah terjadinya kekerasan dan ketidakstabilan sosial. Dengan demikian, hukum berperan penting dalam menjaga ketertiban dan stabilitas dalam masyarakat.
  5. Membangun Kepercayaan Publik: Keberadaan hukum yang adil dan efektif juga membantu membangun kepercayaan publik terhadap institusi sosial dan pemerintah. Ketika masyarakat melihat bahwa hukum ditegakkan secara adil dan tidak pandang bulu, mereka akan lebih cenderung untuk mempercayai dan mematuhi hukum. Ini penting untuk membangun legitimasi dan otoritas pemerintah serta memastikan kerjasama dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam kehidupan sosial dan politik.

Dengan memahami pentingnya konsep hukum menurut Durkheim, kita dapat melihat bahwa hukum bukan hanya sekadar alat pengendalian sosial, tetapi juga cerminan dari kesadaran kolektif masyarakat dan alat untuk mencapai keadilan sosial. Hukum memainkan peran penting dalam membentuk dan mencerminkan moralitas kolektif, menjaga solidaritas sosial, dan mendorong perubahan sosial yang positif.

pixabay
pixabay

Bagaimana Konsep Hukum Durkheim Diterapkan dalam Kasus Korupsi di Sekolah?

Korupsi di sekolah adalah masalah serius yang mencerminkan ketidaksesuaian antara nilai-nilai yang dianut oleh individu dan nilai-nilai yang dihargai oleh masyarakat. Dalam konteks ini, konsep hukum Durkheim dapat diterapkan untuk memahami dan mengatasi masalah tersebut.

  1. Identifikasi Pelanggaran Moralitas Kolektif: Korupsi di sekolah dapat dilihat sebagai pelanggaran terhadap moralitas kolektif. Hukum represif harus diterapkan untuk menghukum pelanggar dan mengirim pesan bahwa perilaku tersebut tidak dapat diterima dalam masyarakat.
  2. Pemulihan Solidaritas: Untuk memulihkan solidaritas, diperlukan hukum restitutif yang fokus pada mengembalikan keadaan seperti semula. Ini bisa berupa penggantian kerugian yang ditimbulkan oleh korupsi dan upaya untuk memperbaiki sistem yang memungkinkan terjadinya korupsi.
  3. Perubahan Hukum untuk Mengatasi Masalah Sistemik: Jika korupsi di sekolah merupakan masalah yang sistemik, maka diperlukan perubahan dalam hukum untuk mencerminkan perubahan dalam kesadaran kolektif. Ini bisa melibatkan reformasi kebijakan pendidikan dan penegakan hukum yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya korupsi di masa depan.

reformasiaktual
reformasiaktual

Kasus Korupsi di Sekolah

Salah satu kasus korupsi di sekolah yang menarik perhatian adalah kasus korupsi yang melibatkan penggelapan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana BOS seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, tetapi dalam banyak kasus, dana ini disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

  1. Kasus di Jakarta: Di Jakarta, terdapat kasus di mana kepala sekolah dan bendahara sekolah bekerja sama untuk menggelapkan dana BOS. Mereka memalsukan laporan keuangan dan menggunakan dana tersebut untuk keperluan pribadi.
  2. Dampak pada Pendidikan: Korupsi ini berdampak negatif pada kualitas pendidikan karena dana yang seharusnya digunakan untuk membeli buku, memperbaiki fasilitas, dan mendukung kegiatan belajar mengajar, malah disalahgunakan.
  3. Upaya Penegakan Hukum: Penegakan hukum terhadap pelaku korupsi ini melibatkan penyelidikan oleh pihak berwenang, pengumpulan bukti, dan proses pengadilan. Hukum represif diterapkan untuk menghukum pelaku, tetapi juga diperlukan hukum restitutif untuk mengembalikan kerugian yang ditimbulkan.

Kesimpulan

Konsep hukum menurut mile Durkheim memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana hukum mencerminkan moralitas kolektif dan bagaimana perubahan dalam hukum dapat mencerminkan perubahan dalam masyarakat. Dalam konteks korupsi di sekolah, penerapan hukum represif dan restitutif dapat membantu mengatasi masalah ini dan memulihkan solidaritas dalam masyarakat. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Durkheim, kita dapat bekerja menuju masyarakat yang lebih adil dan berintegritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun