Mohon tunggu...
Albert Jefferson Halim
Albert Jefferson Halim Mohon Tunggu... Editor - Akun Pribadi

Saya bersekolah di SMAK Santa Maria Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Terlihat Namun Mengubah Dunia

3 Juni 2020   12:57 Diperbarui: 3 Juni 2020   12:59 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dinkes.denpasarkota.go.id

COVID-19 merupakan jenis virus yang menyerang sistem pernafasan. Dinamakan Corona karena dalam bahasa inggris menyerupai mahkota.

Virus Corona pertama muncul di Wuhan, China pada 21 Desember 2019 dan menyebar ke seluruh dunia.

Negara-negara yang terjangkit virus ini membuat kebijakan baru untuk memutuskan rantai penyebaran virus Corona.

Akibat dari peristiwa ini, banyak perubahan yang tanpa disadari mempengaruhi pola kehidupan manusia sehingga menciptakan kebiasaan dan perilaku baru.  

Peristiwa ini berawal saat seorang laki-laki yang berobat ke rumah sakit, lalu dokter yang memeriksanya segera memberitahu di media sosial bahwa ada penyakit paru-paru yang sangat membahayakan.

Namun sebelum itu, penderita memiliki kontak dengan beberapa orang di sekitarnya, dalam waktu singkat virus ini menyebar ke seluruh China.

Pemerintah China segera melakukan lockdown, dan menutup segala akses dari luar, tetapi banyak penduduk yang mengungsi ke luar kota hingga luar negeri.

Dalam waktu singkat virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, dimulai dari China, Jepang, Thailand, dan negara lainnya hingga ke Indonesia.

Ketika seseorang melakukan kontak jarak dekat dan menyentuh benda-benda yang membawa virus Corona, maka seseorang akan tertular virus tersebut dan mengalami gejala-gejala dari COVID-19.

Gejala-gejalanya seperti flu, batuk, sesak nafas, dan suhu tubuh di atas 38oC. Jika seseorang mengalami gejala tersebut, maka harus segera dibawa ke rumah sakit. 

Pemerintah melarang segala kegiatan dengan jumlah yang besar. Karena hal itu, banyak kegiatan yang dilakukan secara online.

Pemerintah memberikan kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Oleh karena itu, banyak sekolah, perusahaan, dan tempat ibadah ditutup untuk sementara. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Selain itu, pemerintah juga membatasi pembelian kebutuhan pokok di toko-toko maupun supermarket. 

Pemerintah berusaha mencukupi kebutuhan masyarakat dengan memberikan sembako yang disalurkan melalui ojek online.

Pemerintah juga melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk wilayah-wilayah zona merah. 

Hal itu berarti angka pasien yang positif menderita COVID-19 di area tersebut termasuk cukup tinggi.

Peristiwa ini akhirnya mendorong masyarakat untuk berinovasi dan mencari peluang-peluang baru untuk mendapatkan penghasilan. Banyak dari mereka yang membuat hand sanitizer dan masker, lalu menjualnya.

Hal ini juga mendorong sekelompok masyarakat, komunitas, dan lembaga-lembaga tertentu untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat-masyarakat yang kekurangan dengan memberikan sembako dan makanan.

Hingga kini, belum ditemukan vaksin untuk COVID-19. Namun COVID-19 dapat disembuhkan dengan menjalankan terapi simtomatik dan suportif. Hal tersebut sudah terbukti dengan banyaknya pasien yang sembuh.

Kompas.com
Kompas.com

Kompas.com
Kompas.com

Pengobatan simtomatik, perawatan suportif, atau terapi suportif adalah terapi medis dari suatu penyakit yang hanya mempengaruhi gejalanya, bukan penyebab yang mendasarinya

COVID-19 dapat disembuhkan dengan memulihkan imunitas tubuh dengan tidur yang cukup, menghindari stres, berolahraga, mengkonsumsi makanan bergizi serta banyak mengkonsumsi air mineral. 

Selain hal-hal tersebut, masyarakat bisa membiasakan senam di pagi hari, karena sinar matahari di pagi hari bagus bagi kesehatan. Virus Corona tidak dapat hidup dengan suhu diatas 25oC.

Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker apabila keluar rumah, menjaga imun tubuh, mengkarantina diri, dan menghindari kontak dengan hewan.

Mari bersama-sama berjuang menghadapi COVID-19, dengan menaati anjuran pemerintah dan menerapkan pola hidup sehat. 

Kita juga perlu senantiasa berdoa agar badai ini segera berlalu, dan kondisi kembali normal seperti semula. 

Sumber Rujukan : Kompasiana 1 2 3 4 5 6 7 8 9 

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Symptomatic_treatment

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun