Saya membayangkan seandainya guru tidak hanya memberikan materi secara kaku, tetapi bisa meniru gaya konten kreator dan membawanya dalam suasana ruang kelas yang tidak kaku, apakah murid nantinya tertarik akan pelajarannya?
Banyak hal hal yang kita ingat dalam belajar, salah satunya apabila gurunya suka humor dan tidak kaku, siswa pasti akan menaruh kesan yang dalam pada murid tersebut. Jikalau murid dihadapkan pada guru yang keras dan tidak pernah senyum, maka yang akan terjadi akan ada perasaan tidak suka dan labelisasi nama akan dibuat pada guru tersebut.
Ingatkah nanti murid murid ini dengan gurunya?
Sebagai seorang pendidik, saya pasti akan mengingat anak didik yang aktif belajar dan bertanya, dan pasti juga mengingat anak yang sering bertingkah nakal (menggangu temannya) dan super aktif dan mencari perhatian guru.
Tetapi dengan adanya pembelajaran jarak jauh ini, kerinduan seperti ini jarang dijumpai lagi. Mungkinkah nanti Guru akan banyak melupakan muridnya secara alam sadar?
Mudah mudahan pandemi ini cepat berlalu. Merindukan berdiri di depan kelas dan menyapa. Mudah mudahan murid juga tidak melupakan gurunya. Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H