Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sunan Gunung Jati dan Pulau Tidung

2 Februari 2025   17:50 Diperbarui: 2 Februari 2025   17:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunan Gunung Jati punya satu filosofi perang yang menarik: belajar dari musuh. Dalam menghadapi pasukan Portugis yang dipimpin Francisco de Sa, beliau tak asal menyerang.

Menganalisis taktik mereka, memahami pola serangan, lalu menyusun strategi tandingan yang lebih efektif. Strategi ini berbuah manis.

Pasukan Portugis yang terbiasa bertempur dalam formasi baku tiba-tiba dihadapkan dengan gaya gerilya khas Nusantara. Mereka tak bisa menebak kapan dan dari mana serangan akan datang.

Armada laut mereka diadang di Selat Sunda, sementara di darat, Adipati Banten dan pasukannya menghantam tanpa henti.

Kemenangan itu tak hanya menyelamatkan Nusantara dari ancaman kolonial lebih awal, tetapi juga menjadi bukti bahwa kebijaksanaan dan strategi cerdas dapat mengalahkan kekuatan senjata yang lebih superior.

5. Galian Harta Karun Sejarah

Kini, Pulau Tidung lebih dikenal sebagai destinasi wisata dengan jembatan cinta yang jadi favorit para pelancong. Namun, di balik keindahannya, ada kisah heroik yang perlu terus dihidupkan.

Sejarah memang sering kali kalah dengan ingatan jangka pendek manusia. Tapi bukan berarti ia harus dilupakan.

Kisah ini bukan hanya tentang perang, tetapi juga tentang kebijaksanaan, keteladanan, dan kecintaan pada tanah air. Dan bagi saya, inilah harta karun itu sendiri.

Sejarah bukan sekadar tulisan mati, ia adalah warisan yang perlu terus diceritakan. Semoga kisah ini bisa menjadi pengingat bahwa negeri ini dibangun di atas keringat, darah, dan doa para pendahulu yang tak gentar melawan arus.

Salam.

Griya Kenanga, Gudang Koleksi Gus Riza

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun