Obrolan kami ringan, mulai dari perkembangan desa hingga makanan khas setempat. Lalu, ia mengeluarkan camilan: keripik samiler, hasil olahan singkong khas desa ini.
Saya mencicipinya, dan wow, kerenyahannya benar-benar menambah syahdu suasana sore. Ya, hangat suasana sore itu.
Tapi yang lebih hangat dari keripik itu adalah doa yang beliau panjatkan sebelum kami berpamitan. "Semoga sukses di sini, ya, Nak." Kata-kata sederhana yang entah kenapa menancap di hati saya.
Senerai Penutup: Pulang dengan Hati yang Penuh
Silaturahmi itu bukan hanya tentang mendatangi rumah seseorang, tapi tentang merawat hubungan dengan penuh ketulusan. Kadang kita datang dengan tangan kosong, tapi pulang dengan hati yang penuh.Â
Jika dunia ini terasa dingin dan sepi, mungkin yang kita butuhkan bukan kemewahan. Yang kita butuhkan adalah silaturahmi yang hangat.
Jadi, kapan terakhir kali kita berkunjung ke orang-orang yang kita sayangi?
Jumat Berkah
Dsn. Kayangan
Albar Rahman