Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Puasa: Benteng Hati dan Raga Terbaik

26 Januari 2025   10:31 Diperbarui: 26 Januari 2025   10:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
by. Abdullah Arif / unsplash.com

Puasa bukan hanya ibadah yang diwajibkan dalam agama, tapi juga sebuah perjalanan menuju penyucian diri. Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga. 

Puasa menyimpan hikmah yang mendalam untuk hati dan raga manusia. Mari kita telusuri bagaimana puasa menjadi benteng terbaik yang menguatkan kita dari dalam.

1. Menahan Diri, Menemukan Arti

Ketika menjalani puasa, kita belajar menahan diri dari hal-hal yang biasanya kita anggap sepele---makan, minum, atau bahkan melampiaskan emosi. Proses ini mengajarkan kita untuk lebih sadar terhadap diri sendiri. 

Dalam momen lapar, kita diingatkan tentang rasa syukur yang sering terlupa. Dalam keheningan, kita menemukan arti sebenarnya dari pengendalian diri.

Puasa adalah latihan kecil untuk menghadapi tantangan besar. Ketika kita berhasil menguasai diri di saat lapar, kita juga sedang mempersiapkan hati untuk tetap kokoh menghadapi godaan kehidupan.

2. Melatih Kesabaran, Merawat Jiwa

Tidak bisa dipungkiri, rasa lapar sering memicu emosi negatif seperti mudah marah atau tidak sabar. Tapi di sinilah keindahan puasa. 

Dengan menahan amarah, kita sedang melatih hati untuk lebih tenang. Setiap momen kesabaran yang kita pelihara menjadi pupuk yang menyuburkan jiwa.

Bayangkan jika kita bisa membawa pelajaran ini ke dalam kehidupan sehari-hari. Dunia yang penuh tantangan menjadi lebih mudah dihadapi dengan jiwa yang terlatih sabar. Puasa adalah pengingat bahwa ketenangan hati adalah sumber kekuatan sejati.

3. Menyucikan Tubuh, Menyembuhkan Raga

Secara medis, puasa terbukti membawa manfaat luar biasa bagi kesehatan. Dengan memberikan waktu istirahat bagi sistem pencernaan, tubuh memiliki kesempatan untuk membersihkan racun dan memperbaiki sel-sel yang rusak.

Namun, manfaatnya tak hanya berhenti di situ. Ketika tubuh terasa lebih ringan, pikiran juga menjadi lebih jernih. 

Puasa juga cara alami untuk menyelaraskan raga dan jiwa. Membawa kita pada kesehatan yang holistik.

4. Menguatkan Spiritual, Mendekatkan Diri

Puasa bukan hanya tentang fisik, tapi juga spiritual. Dalam menahan diri, ada ruang yang kita ciptakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap kali rasa lapar menyapa, kita diingatkan tentang tujuan yang lebih besar---mencari keridhaan-Nya.

Puasa mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari apa yang kita konsumsi, tapi dari keimanan yang kita pelihara. Inilah yang membuat hati terasa lebih damai, meski raga sedang diuji.

5. Puasa sebagai Bekal Hidup yang Lebih Bermakna

Pada akhirnya, puasa adalah lebih dari sekadar ritual. Ia adalah bekal untuk menjalani hidup yang lebih bermakna. 

Dengan hati yang bersih, jiwa yang sabar, dan raga yang sehat. Kita mampu menghadapi dunia dengan kekuatan yang berbeda.

Dalam setiap tantangan, kita memiliki benteng yang kokoh---puasa yang telah mengajarkan kita tentang arti pengendalian diri dan rasa syukur. Jadi, bukan hanya saat Ramadan, puasa juga bisa menjadi praktik rutin yang membawa kebaikan sepanjang tahun.

Senerai Penutup: Ia adalah anugerah

Puasa adalah anugerah yang sering kita anggap sederhana, padahal ia menyimpan kekuatan luar biasa. Benteng hati dan raga ini telah ada dalam diri kita, tinggal bagaimana kita mau menjadikannya sebagai pelajaran hidup. 

Jadi, kapan lagi kita mulai berpuasa. Tidak hanya untuk kewajiban, tapi juga untuk kebaikan?

note: an adaptation of the prom writer approach without eliminating one's own organic writing style

Puasa adalah benteng yang lahir dalam diri sendiri

Jombang, Kedai Bambu, 26 Rajab 1446 H

Albar Rahman

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun