Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lapar, Berkarya dan Konsep Ikigai

18 Januari 2025   13:47 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:33 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan berarti merawat rasa lapar yang harus dilakukan. Melain mencari solusi dengan bekerja hingga berkarya yang menghasilkan. Asli saya sedang menjadi seorang paman yang menasihati ponakan (maafkan).

"Roda kehidupan pasti berputar gaes"

Celetuk my future wife (yang ngikutin tulisan jelek saya pasti paham siapa my future wife), "roda kehidupan pasti berputar gaes". Saya terbahak membalas balasan whatsapp singkat darinya.

Kelakar memang. Tapi memberi pesan mendalam. Jika setiap roda kehidupan kita selalu mengambil rasa syukur tidak berlarut dalam kesedihan kala di titik terendah bisa jadi kita menjadi hamba yang pandai bersyukur.

Kiranya demikian pesan kiyai kami saat nyantri dulu inilah orang-orang beruntung, sembari mengutip ayat al-Quran dengan fasih. Pesan sang Kiyai ini masuk kedalam hati bagi kami santri-santrinya.

Raih bersyukur dengan Ikigai

Istilah ikigai sebagian besar dari kita sudah familiar tentunya. Di mana kita melakukan sesuatu yang bermanfaat alias meaningfull, kita sukai sekaligus menghasilkan kesejahteraan buat kita. Sederhananya begitulah definisi ikigai.

Hidup tinggal memilih. Apakah menempuh jalur Ikigai atau jalan tikus?

Jalan tikus pastinya kita semua bisa pahami. Jalan pragmatis alias kita suka atau tidak, bermanfaat atau tidak bahkan baik dan buruk kita tidak memperdulikannya.

Beda dengan ikigai. Kita lakuin sesuatu yang kita sukai sekaligus bermanfaat dan memberi sejahtera. Jalan ini adalah tol menuju pintu syukur tentunya.

Senerai Penutup

Apaan sih? Kita bahas lapar eh sampai ke Ikigai.

Seperti itulah menulis, suka-suka penulisnya hehehe. Yang Jelas, "roda kehidupan selalu berputar gaes". Suka dan duka kehidupan selalu menyapa bergaintian.

Terakhir, Berkarya lalu bersyukur dengan mencoba menerapkan konsep ikigai ala Jepang asik juga kali ya. Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun