Agar tidak berpikir sempit Bambang pamungkas dalam tulisannya mengungkapkan,"siapapun orangnya baik local, asing, atau bahkan berasal dari planet lain sekalipun selama dia membawa nama bangsa dan negara lalu berhasil mengharumkannya dengan prestasi. Maka wajib hukumnya bagi kita semua memberi dukungan dan apresiasi setingi-tinginya. TITIK".Â
Ironisnya inilah yang jadi penyakit baru bangsa kita sekarang terlalu smepit berpikir dan tidak melihat realita secara utuh, ditambah lagi mentalnya pengecut. Tragedi ini harus diambil sikap jantan berani mundur para pemangku kebijakan di pucuk kepemimpinan sepak bola nasioan karena kecewanya pemirsa dan pecinta sepak bola tanah air.Â
Tulisan keras ini dan penuh emosional hanya sebuah tulisan. Jangan hanya karena tulisan dan suara keras kita dituding makelar atau apalah demi terjaganya segelintir kepentingan elit. Tolong luaslah berpikir bahwa ini adalah bentuk cinta yang diekspresikan dari sudut berbeda. Memilih menampar lebih keras agar mental kita sebagai anak bangsa terbangun.Â
salam olahrga untuk sepak bola tanah air.Â
Albar Rahman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H