Ibu itu sontak ikut menangis tanpa sebab dan hanya ibahÂ
Owh dari hijaunya padang rumputÂ
Ada kabar duka yang berbisikÂ
Bagus anak lanangnya satu-satunya harus pergi selamanyaÂ
Dari tragedi dan kerusuhan di lapangan hijau yang baru saja menimpa
Akhirnya bait ini tak sanggup diteruskan untuk mengisahkan sang ibu. Nama Bagus selaku anak dalam puisi ini hanya fiksi. Upaya menggambarkan rasa para ibu yang ditinggal sang anak. Bagus dalam terma bahasa jawa adalah anak yang baik, pintar dan doa baik lainnya. Ibu pasti mendoakan anaknya jadi cah bagus (anak yang baik rupa dan akhlalnya). Semoga puisi yang tanggung ini tak sanggup diteruskan jadi renungan duka bersama.Â
Albar Rahmam
Di balik dingin malam dini hari Yogyakarta,
Tertanggal: Tragedi kelam sepak bola terbesar kedua dalam sejarah dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H