Ibu bertanya pada sahabat anaknya
Le, lah kenapa ini darah di kepala dimana-mana?Â
Anak itu menahan sakit dan tangais susah bersua dan tak bisa bersuaraÂ
Le, mana bagus le. Kok dia tidak membersihkan lukamu yang berdarah?Â
Sang ibu terus bertanya ibah tanpa terasa linangan air mata membasahi pipi
Anak itu hanya menunjuk ke arah lapangan hijau di kanjuruhan
Ibu pun merawatnya dan membuat ia nyaman beristirahat, suara sirine ribut kesana kemari
Ibu berlari ke lapangan hijau bukan untuk menonton sepak bola
Tapi memastikan apakah kepala anaknya juga bercucuran darah
Tak di jumpai anak lanangnya satu-satunya
Sama sekali, hanya lautan manusia dan tangis pulahan ibu parubayah dipengawalan ketat oleh pengaman berseragam dengan senjata