Kami meninggalkan base camp sekira Pukul 03.45 lebih. Menuju pos batas hutan. Masih landai jalan yang terbuat dari makadam, untuk berangkatnya saat kaki masih segar, tidak terasa menyakitkan. Tapi saat pulang sepertinya bakalan cukup menyiksa. Pemandangan sekitar tidak terlihat jelas, karena masih sangat gelap. Hanya siluet pepohonan dan bukit yang nampak.
Jam 03.53 , berarti hanya sekitar 10 menit kami sudah sampai di Gapura Pintu Rimba, lebih cepat 10 menit dari estimasi waktu yang tertera di peta. Banyak pendaki lain yang berhenti di sekitar tempat itu, entah menunggu temannya atau untuk mengistirahatkan kaki. Kami terus saja, tidak berhenti, masih belum berkeringat.
Selepas pintu rimba jalanan mulai menanjak, walaupun tidak kelihatan tapi ini terasa dari nafas kami yang semakin berat. Karena ramainya pendaki beberapa titik yang naiknya agak terjal, kami harus antri.
Jam 04.03 kami melewati Pos 1 Watu Omah, kami kembali tidak berhenti, karena sepanjang perjalanan tadi banyak berhentinya. Pendaki yang kami temui juga semakin banyak, dari wajah-wajah yang tidak sengaja tersorot senter, rata-rata masih muda muda.
Karakteristik pendaki yang masih muda biasanya berjalan cepat tapi kemudian diatas berhenti. Untuk pendaki pemula ketika berhenti tidak mau minggir sehingga yang naik kesulitan mencari jalan.
Jam 04.16 ketika kami melewati Pos 2 Watu Jajar, kami kembali tidak beristirahat. Seperti sebelumnya, kami di jalur banyak berhenti untuk antri maupun untuk tarik nafas.