Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Keindahan Dieng dengan Cara Berbeda, Tanpa Mandi!

24 Oktober 2023   16:14 Diperbarui: 24 Oktober 2023   16:28 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sikunir kami sarapan dulu untuk mengisi perut. Semangkok soto ayam dan Tempe Mendoan cukup menenangkan jiwa yang meronta karena lapar.

Komplek Candi Arjuna tidak terlalu ramai matahari sudah sangat terik namun ketika membuka jaket tetap saja udara dingin masih kita rasakan.  

Berada disini seolah kita kembali ke masa lalu. Sambil menbak-nebak kenapa Wangsa Sanjaya membangun banyak candi di Kaldera ini. bukan hanya candi, tapi banyak Ondo Budho tersebar. Mungkinkah ini dulu kompleks kadewaguruan.

di sebuah lembah, tapi dingin (dok.pri)
di sebuah lembah, tapi dingin (dok.pri)

Banyaknya candi mengingatkan dengan gunung Penanggungan. Bedanya jika di Dieng ini Candi dibangun di lembah kaldera, tanahnya datar, candinya memiliki bentuk yang kompleks.

Sedangkan di Penanggungan tidak memiliki bentuk kompleks, hanya berupa punden berundak. Dibangun di lereng-lerengnya yang cukup curam.

atas : Candi Kendalisodo (Penanggungan), bawah: Candi di Komplek Candi Arjuna (Dieng). (dok.pri)
atas : Candi Kendalisodo (Penanggungan), bawah: Candi di Komplek Candi Arjuna (Dieng). (dok.pri)

Akhirnya, Tidak Berani Mandi Juga

Puas menikmati pemandangan kami berencana ke kawah sikidang, tapi saya memilih untuk di home stay saja. Rencananya mau mandi karena badan rasanya sudah membutuhkan kesegaran.

Tapi rencana itu kembali gagal, karena air masih menutup hatinya, masih dingin. Dan lengkaplah selama sehari semalam di Dieng, saya tidak mandi.

 

Berani tidak mandi (dok.pri)
Berani tidak mandi (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun