Setelah menetapkan pilihan jalur tinggal memilih metode yang akan kita gunakan. Apakah Tektok seperti kami atau nge-camp. Pilihan ini menentukan, karena menentukan barang yang akan kita bawa.Â
Tektok tentunya tidak memerlukan banyak barang bawaan, apalagi jika tektoknya siang hari. Kita bisa seperti Mbah Bambang yang sangat minimalis sekali. Cukup bawa air minum, untuk makannya beli di warung.
Setelah itu baru berlatih untuk menunjang kebugaran. Latihan ini wajib minimal beberapa minggu sebelumnya sudah rutin berolahraga. Kalau bisa lari untuk menguatkan nafas. Skipping agar betis kita terlatih sehingga tidak kram. Â Atau kalau tidak bisa biasakan jalan kaki karena pada dasarnya mendaki gunung adalah jalan kaki di gunung.
Kenali Musuhmu/ Yang Kita Hadapi
Sebenarnya yang kita hadapi pertama kali adalah diri kita sendiri. Apa motivasi naik gunung. Ini penting agar kita tidak kena mental seperti Si Thole. Ini juga perlu untuk mengukur kekuatan diri kita agar sadar diri. Tapi yang pasti jika mental kita lemah maka fisik kita otomatis melemah.
Tidak usah memaksakan untuk tetap naik jika kondisi tubuh tidak memungkinkan. Sadari kekuatan diri sendiri. Puncak tidak kemana-mana. Tidak bisa sampai puncak pasti ada hikmahnya. Jika tidak mampu langsung ke puncak mulailah dengan beberapa pos dulu baru kemudian ditambah step by step.
Khusus si thole dan ibunya termasuk saya, 2 malam sebelum keberangkatan mereka tidur lewat tengah malam. Jadi jika ingin naik Gunung yang tinggi,paling tidak harus menjaga untuk disiplin tidur sore beberapa hari sebelumnya.
Agak salah strategi, seharusnya kami menginap dahulu di penginapan baru naik paginya, sehingga kondisi bisa fit. Ketika sehabis menempuh perjalanan dari Jombang kemudian langsung naik bukan pilihan bijak. Kurang tidur,mengantuk, tidur di mobil tidak seperti tidur di tempat tidur atau rebahan.
Jika pernah melihat Film The Climb tahun 2017, tentang seorang yang tanpa pengalaman naik gunung tapi bisa sampai di everest karena memiliki motivasi kuat. Yang perlu diingat selain motivasi dia juga punya fisik prima hingga lolos tes kesehatan. Ditunjang peralatan lengkap dan yang penting taat perintah guidenya. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah restu orang tua dan dukungan keluarga.