Anak -- anak Kuat Dan Pendaki Yang Nyentrik
Kekuatan seseorang untuk mendaki gunung berbeda, ada banyak faktor yang mempengaruhi. Ada yang modal semangat seperti kami, modal sering olahraga, orang terlatih atau sudah terbiasa hidup di gunung.
Si Thole, Anak SSB Azka Dharma Perkasa (modalnya latihan)
Setelah Pos 4 saya ingin tahu keberadaan Bek SSB Azka Dharma Perkasa U 12 itu sudah sampai mana. Maka saya beranikan diri untuk menanyakan kabar ke pendaki yang turun.
"mas ketemu pendaki yang bawa anak kecil" tanya saya, kepada sekelompok pendaki.
"ooo, pendaki yang bawa anak kecil tadi, wis teko nduwur mas, sudah sampai persimpangan, fisiknya bagus itu mas, bisa sampai atas"jawabnya dengan logat jawa solonya.
Saya pun menjawab dengan guyon "iya mas anaknya fisiknya bagus, tapi bapaknya ini yang fisiknya kurang". Dan kami pun tertawa bersama.
Saya bersyukur, Si Thole sampai setinggi itu, di medan yang sama sekali berbeda. Sungguh diluar ekspektasi. Selain motivasi, latihan sepakbola juga menunjang fisiknya mampu naik dalam keadaan kurang tidur.
Anak Gunung (terbiasa)
Kami bertemu dengan Dua orang anak pemilik warung -- yang akan turun. Adik kakak, adiknya sudah terkontaminasi televisi, menjawab dengan bahasanya Upin-Ipin ketika di tanya. Kakaknya yang mungkin kelas 2 SMP lebih ramah menjawab dan bersedia difoto.