Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Catatan Kecil Pendakian Gunung Lawu (Aspala feat MJA) Bagian Ke-6

28 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 29 Juni 2023   10:33 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak -- anak Kuat Dan Pendaki Yang Nyentrik

Kekuatan seseorang untuk mendaki gunung berbeda, ada banyak faktor yang mempengaruhi. Ada yang modal semangat seperti kami, modal sering olahraga, orang terlatih atau sudah terbiasa hidup di gunung.

modal semangat (dok.pri)
modal semangat (dok.pri)

Si Thole, Anak SSB Azka Dharma Perkasa (modalnya latihan)

(seperti) Wong Korea (dok.pri)
(seperti) Wong Korea (dok.pri)

Setelah Pos 4 saya ingin tahu keberadaan Bek SSB Azka Dharma Perkasa U 12 itu sudah sampai mana. Maka saya beranikan diri untuk menanyakan kabar ke pendaki yang turun.

"mas ketemu pendaki yang bawa anak kecil" tanya saya, kepada sekelompok pendaki.

"ooo, pendaki yang bawa anak kecil tadi, wis teko nduwur mas, sudah sampai persimpangan, fisiknya bagus itu mas, bisa sampai atas"jawabnya dengan logat jawa solonya.

Saya pun menjawab dengan guyon "iya mas anaknya fisiknya bagus, tapi bapaknya ini yang fisiknya kurang". Dan kami pun tertawa bersama.

Saya bersyukur, Si Thole sampai setinggi itu, di medan yang sama sekali berbeda. Sungguh diluar ekspektasi. Selain motivasi, latihan sepakbola juga menunjang fisiknya mampu naik dalam keadaan kurang tidur.

Anak Gunung (terbiasa)

anak gunung lawu (dok.pri)
anak gunung lawu (dok.pri)

Kami bertemu dengan Dua orang anak pemilik warung -- yang akan turun. Adik kakak, adiknya sudah terkontaminasi televisi, menjawab dengan bahasanya Upin-Ipin ketika di tanya. Kakaknya yang mungkin kelas 2 SMP lebih ramah menjawab dan bersedia difoto.

"Mau mandi dan ambil air" jawabnya ketika kami yang keheranan bertanya kepada mereka. Hanya mengenakan kaos oblong dan bersandal jepit dan membawa tas belanja. Kami pun memberikan semangat kepada mereka. Kami lupa padahal kamilah yang perlu semangat.

Nantinya, ketika kami berada di Pos 5 kedua anak tersebut sudah menyusul naik menuju warung orang tuanya. Kami hanya bisa geleng-geleng kepala melihat mereka lewat sambil menyapa kami.

"Mbah Bambang" Pendaki nyentrik (terlatih)

alasan kami (dok.pri)
alasan kami (dok.pri)

Ketika kami berhenti cukup lama di tempat yang dulunya Pos 4. Tiba-tiba ada Lone traveller yang nyentrik, hanya berpakaian singlet sport warna biru muda, celana pendek, membawa tongkat kayu kecil, bersepatu dan berbekal 1 botol air minum.

"Mbah Bambang" beliau mengenalkan dirinya, rumahnya di Batu Jamus Karanganyar. Kalau dari Tawangmangu ada perempatan lampu merah belok kanan. Usianya 61 Tahun. Baru 10 tahun terakhir suka naik gunung, terutama Gunung Lawu yang dekat dari rumahnya. Selain naik lawu, beliau juga berolahraga sepeda, bahkan mengikuti event MTB di berbagai kota, termasuk di Ngawi kota kelahiran saya.

Orangnya sangat ramah, senang guyon dan rendah hati. Berbincang dengan beliau penuh canda dan cukup menghangatkan susana siang yang dingin di sekitaran puncak. Sayangnya karena keasyikan guyon kami tidak sempat berfoto dengan beliau.

Kami pun berbarengan meniti tangga tersisa menuju Pos 5. Beliau jalannya cepet, beberapa kali menunggu kami. Dengan sangat terpaksa kami beralasan "monggo mbah, panjenengan rumiyin, niki taksih foto"kata kami. Beliau sambil tersenyum mengatakan "oalah ngono to, oke tak dhisik yo".

hanya alasan (dok.pri)
hanya alasan (dok.pri)

 Tulisan berseri, selanjutnya akan terbit tiap hari Jam 06.00 WIB

Tulisan sebelumnya: Catatan Kecil Pendakian Gunung Lawu (Aspala feat MJA) Bagian Ke-5

Tulisan Selanjutnya: https://www.kompasiana.com/albarianristo/649bb84808a8b51442676212/catatan-kecil-pendakian-gunung-lawu-aspala-feat-mja-bagian-ke-7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun