Cerita tentang burung yang menolong pendaki kemungkinan bisa saja, tapi tidak semua orang akan mengalaminya. Tapi melihat medannya, kecil kemungkinan seseorang bisa tersesat di jalur Cemoro Sewu ini. Kalaupun tersesat ya masuk jurang.Â
Mitos tentang burung ini yang jelmaan tokoh saat jaman Prabu Brawijaya menjaga burung ini dari tangan-tangan jahil sehingga burung ini tetap lestari. Tak perlu membuktikan mitos itu betul atau tidak.
Menunggu Si Thole Tidur
Ditengah jalur, kami bertemu dengan rombongan yang mengawal Si Thole sedang duduk-duduk di pinggir jalan setapak.
Setelah kami mendekat ternyata mereka sedang menunggu si Thole yang minta untuk berhenti, karena sudah tidak kuat menahan kantuknya. Dia Tidur, agar tidak terkena hipo, jaket dipakain dobel-dobel.
Lumayan ketika ikut menunggui Si Thole, kami jadi bisa ikut istirahat ekstra. Sekitar 15 menitan Si Thole bangun dan siap untuk melanjutkan perjalanan kembali. Bapak TNI dan bapak-bapak penduduk yang jadi porter ikut istirahat disekitar kami.
Tulisan berseri, selanjutnya akan terbit tiap hari Jam 06.00 WIB
Tulisan sebelumnya: Catatan Kecil Pendakian Gunung Lawu (Aspala feat MJA) Bagian Ke-3