Si Thole masih enggan dan sangat terpaksa melanjutkan perjalanan, walaupun semua anggota tim termasuk pak tentara ikut menyemangati. Â Baru beberapa langkah, di tikungan yang menanjak, dia duduk dan menangis, tidak mau melanjutkan perjalanan.
Saya paham betul dengan karakternya, dia hanya butuh penguatan mental. Saya rangkul dia. Saya biarkan menangis dulu, meluapkan perasaan, setelah tangisnya agak reda. Dia saya motivasi, ayah tahu kamu mampu, dan kamu pasti bisa sampai kepuncak. Agak lama, sepertinya dia menangis sambil berpikir.
Tetap saya biarkan dia menangis, sambil tetap saya rangkul. Dan setelah itu dia berhenti menangis dan berbisik mengutarakan berbagai keinginannya. Kami sepakat, dia mengangguk mau ke puncak. Ternyata tangisnya tadi juga karena kurang motivasi dan untuk negoisasi ulang.
Setelah  si Thole mau berdiri dan mau melanjutkan perjalanan, Mas Ruston segera merangkul dan membimbing Sithole untuk naik. Langkah demi langkah akhirnya mereka berdua segera menjauh dari kami.  Walaupun habis kena mental, Si Thole tetap semangat untuk naik.
Sekarang rombongan terpisah, rombongan pertama yang berisi Mas Andik, Mbak Atik, Ilham, Rinto, Dedi, Monik, camel yang dikawal Mas Rofiq. Rombongan kedua Si Thole, Bundanya dan dikawal Mas Ruston. Rombongan ketiga adalah Saya, Pak Rojikin, Mas Toni, Mas Eko,Taufik, Hadi para pejalan lambat tapi kuat.
Wajar jika Si Thole kena mental, untuk mencapai Pos 2 ini dibutuhkan tenaga dan waktu yang sangat lama. Jangankan Thole, Bapak-bapak TNI saja saya lihat juga sangat bersyukur ketika sampai di Pos 2 ini. Sudah mencapai Pos 2 maka setengah lebih perjalanan ke Lawu sudah dilalui.
Tulisan berseri, selanjutnya akan terbit tiap hari Jam 06.00 WIB
tulisan sebelumnya => https://www.kompasiana.com/albarianristo/64956b254addee3e591dc342/catatan-kecil-pendakian-gunung-lawu-aspala-feat-mja-bagian-ke-2
tulisan selanjutnya => https://www.kompasiana.com/albarianristo/6497db7b4addee64ed0ecbc2/catatan-kecil-pendakian-gunung-lawu-aspala-feat-mja-bagian-ke-4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H