Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

MenTek-Tok Gunung Penanggungan (Bagian 1), Keindahan di Separuh Gunung

15 September 2022   14:06 Diperbarui: 15 September 2022   20:19 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Penaggungan dilihat dari G. Bekel (dok.pri)

Jika kita menoleh kebelakang, maka samar-samar pemandangan dari perumahan dan permukiman sudah kelihatan. Tidak jauh dari Pos 4 anda akan menemukan sebuah tugu memoriam seorang anggota mapala yang meninggal dunia di gunung ini. -jika ingin cerita lengkap, mampirlah ke "bapak", pemilik warung di depan Pos 2 Pas.

batu-batu candi yang belum tersentuh (dok.pri)
batu-batu candi yang belum tersentuh (dok.pri)

Diatasnya lagi setelah melewati segumbulan pohon pisang kita bisa menyaksikan, batu-batu andesit berbentuk persegi, diantaranya ada yang memiliki relief. Kemungkinan itu merupakan reruntuhan candi. Sayangnya tidak ada yang "nguri-nguri". - Mungkin saking banyaknya situs di gunung yang  katanya merupakan potongan dari puncak Semeru ini. Penelitian terakhir menyebutkan ada sekitar 131 candi maupun punden berundak.

Papan petunjuk yang mulai usang (dok.pri)
Papan petunjuk yang mulai usang (dok.pri)

Ujung dari jalur ini sebuah lapangan luas yang mampu menampung banyak tenda. Biasanya para pendaki akan ngecamp disini, baru summit pada malam menjelang pagi untuk mencegat sunrise.

Puncak bayangan ini memiliki pemandangan yang sangat indah, dengan latar Puncak Pawitra dengan jalur yang akan kita lalui. Disini juga batas vegetasi, pepohonan terakhir ada disini, karena setelah ini kita akan memasuki vegetasi ilalang.

Disini sebenarnya pemandangan sudah sangat indah, namun karena bukan puncak sejati, bagi sebagian orang tetap belum menaklukkan gunung yang yang memiliki delapan gunung/bukit perwara ini. 

Bayangan saja indah, apalagi sejatinya (dok.Aspala)
Bayangan saja indah, apalagi sejatinya (dok.Aspala)

Begitu juga dengan kami, yang akhirnya meneruskan perjalanan ke Puncak Pawitra. 

Selanjutnya klik disini untuk Bagian 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun