Tapi mungkin juga merupakan ekses dari pembantaian kaum tionghoa yang dipimpin RA. Yudakusuma istri Bupati Ngawi saat itu. Sehingga Belanda perlu untuk membangun pos pertahanan agar kejadian tersebut tidak berulang. Kemungkinan lokasi tempat perang itu tidak jauh dari benteng ini. Dimana ada bandar dan pelabuhan sungai.
Tidak banyak kota yang secara kebetulan dibangun benteng oleh Belanda. Tidak banyak juga bangunan bersejarah yang bisa menjadi sasaran proyek pemerintah pusat.
Karena proyek ini gratis murni dibiayai APBN, yang tidak dibiayai APBD maupun pihak ketiga. Harapanya tiket masuk yang murah, membumi untuk membantu pemeliharaan, tidak menjadi mahal dan akhirnya kembali ditinggalkan.
Selamat menikmati Benteng Pendem Van Den Bosch The Heritage.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H